Makkah (ANTARA News) - Petang itu Pasar Jakfariyyah di Kota Makkah ramai dikunjungi pembeli.

Setelah prosesi ibadah haji selesai, pasar dan pusat-pusat penjualan oleh-oleh menjadi tempat yang diserbu jemaah haji dari seluruh penjuru dunia.

Namun, membludaknya pembeli tidak lantas membuat para pedagang aji mumpung dan membuka toko mereka sepanjang waktu.

Begitu suara azan terdengar, tanpa perlu dikomando, apalagi dipaksa-paksa, meski pembeli masih memilih dan menawar, para pedagang di pasar Jakfariyyah segera menutup tokonya.

Tidak peduli dengan pembeli yang sedang memilih barang, penunggu toko langsung mematikan lampu dan bersiap menutup tokonya.

"Waktunya shalat," katanya.

Sementara itu, di gang yang menjadi tempat lalu lalang pembeli, sejumlah pedagang segera menggelar karpet untuk alas mereka bersembahyang berjamaah. Pemandangan serupa juga tampak di trotoar di depan pasar.

Usai para pedagang dan pembeli itu shalat berjamaah, toko-toko dibuka lagi dan aktivitas jual beli normal kembali.

Pemandangan seperti itu tidak hanya dijumpai di pasar tetapi di sepenjuru kota Makkah, setiap waktu shalat lima waktu tiba, toko-toko harus tutup untuk menunaikan shalat tepat waktu.

Quran Surat Jumuah ayat 9 berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Barangkali para pedagang itu sedang menerapkan ayat tersebut, bahkan tidak hanya saat shalat Jumat saja.
(F005/a011)

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013