London (ANTARA News) - Indonesia akan memboyong replika kapal Phinisi dalam pameran pariwisata terbesar di Inggris, World Travel Market (WTM) yang akan berlangsung di ExCel Exhibition Centre, London, Inggris dari tanggal 4--7 November mendatang.

Kapal Phinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan yang menjadi transportasi laut masyarakat bahari di Nusantara sejak dahulu.

Mengangkat Phinisi sebagai ikon dalam pameran ini mencerminkan potensi wisata bahari di Indonesia yang dapat terlihat dari banyaknya acara pariwisata bertema bahari yang berlangsung di Indonesia, seperti Sail Bunaken,Sail Banda, Sail Wakatobi-Belitung, Sail Morotai dan Sail to Indonesia.

Paviliun Indonesia juga akan menampilkan pertunjukan tarian tradisional oleh Pemda DKI Jakarta dan Pemda Kabupaten Buleleng, dan diramaikan dengan demonstrasi perawatan spa khas Indonesia serta promosi kopi Indonesia pada coffee corner di Paviliun Indonesia.

"Inggris merupakan pangsa pasar Indonesia di Eropa dalam kontribusi jumlah wisatawan disusul Jerman," ujar Wakil Direktur promosi pariwisata luar negeri khusus wilayah Eropa-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu kepada ANTARA News London, Kamis.

Partisipasi Indonesia di ajang WTM kali ini akan didukung oleh 40 peserta dari kalangan industri, empat pemerintah daerah dari DKI Jakarta, Batam. Buleleng dan Manado, serta Runner Up III Putri Pariwisata Indonesia 2013 Retno Ambar Arum.

Rahayu mengungkapkan jumlah wisatawan Inggris yang berkunjung ke Indonesia selama kurun Januari-Agustus tercatat 141.509, atau meningkat 7,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebanyak 131.741.

Hal ini, lanjutnya, menggambarkan bahwa pasar Inggris adalah pasar penting yang perlu digarap dan Indonesia perlu terus menancapkan eksistensinya di mata dunia melalui berbagai aktivitas promosi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. Mari Pangestu dijadwalkan hadir dalam pembukaan resmi WTM pada 6 November mendatang.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013