San Francisco (ANTARA News) - Twitter mengungkapkan bahwa penawaran umum saham perdananya akan menaikkan nilai perusahaan 1,6 miliar dolar AS menjadi di atas 10,9 miliar dolar.

Valuasi itu lebih konservatif dari 15 miliar dolar yang sejumlah analis perkirakan untuk media sosial fenomenal tersebut, menurut Reuters dalam laporannya, Jumat pagi.

Twitter, yang sejak berminggu-minggu lalu mengatakan bahwa harga saham IPO-nya akan konservatif untuk menghindari jatuhnya harga seperti yang dialami Facebook, mengatakan akan menjual 70 juta lembar saham dengan harga antara 17 dolar hingga 20 dolar per lembar.

Jika penjamin emisi perusahaan memilih untuk menjual saham penjatahan tambahan 10,5 juta lembar, Twitter bisa menggaet dana sebanyak-banyaknya 1,6 miliar dolar pada kisaran harga tertinggi, menurut versi prospektus yang telah diubah yang diajukan kemarin.

Twitter diperkirakan akan menentukan harga pada 6 November dan kemungkinan sahamnya akan mulai diperdagangkan secepat-cepatnya pada 7 November mendatang.

"Ini konservatif dan sepertinya akan meningkat karena mereka memulai road show sedikitnya satu atau dua kali," kata Sam Hamadeh dari PrivCO, sebuah perusahaan riset, mengenai harga saham Twitter.

"Meningkatkan harga dan volume, adalah kesalahan fatal Facebook," katanya.

Twitter mengatakan kemarin bahwa akan ada 544.696.816 lembar saham biasa yang beredar setelah penawaran umum.

Dalam kasus Facebook,  mereka awalnya menetapkan harga 28 dolar lalu menaikkan menjadi 38 dolar sesaat sebelum mendaftarkan IPO.

Selain menaikkan harga saham, Facebook juga meningkatkan volumenya--suatu langkah yang dipilih oleh hanya satu dari 20 perusahaan sebelum mereka IPO, menurut Hamadeh.

Twitter yang memiliki sekitar 230 juta pengguna aktif, mengatakan menurut rencananya sahamnya akan terdaftar dengan kode "TWTR" di bursa saham New York.

Perusahaan berusia delapan tahun itu menggandakan pendapatan kuartal ketiganya menjadi 168,6 juta dolar, tapi masih menderita rugi bersih 64,6 juta dolar pada kuartal September, itu diungkapkan dalam pengajuan awal bulan ini.

Pewarta: Suryanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013