Mempromosikan perselingkuhan itu merusak kesalingpercayaan dan komitmen antara suami dan istri yang menjadi inti perkawinan"
Singapura (ANTARA News) - Singapura akan melarang operasi situs perselingkuhan populer AshleyMadison.com menyusul keprihatinan mengenai meluasnya perzinahan di negeri itu, lapor Reuters.

Pelarangan situs yang memiliki 22 juta anggota di sekitar 30 negara ini menggambarkan sejauh mana Singapura berjuang melenturkan hukum penyensoranannya.

Singapura juga telah melarang majalah Playboy, cuplikan-cuplikan video cabul dari film dan memblokir lusinan laman internet.

AshleyMadison.com yang dibuat di Kanada pada 2001, membuka layanan di Jepang Juni lalu dan Hongkong bulan lalu.

Operator-operatornya telah mengumumkan rencana peluncuran edisi Singapura yang berpenduduk 5,4 juta orang itu tahun depan.

"Saya tak menyambut website seperti itu di Singapura," tulis Menteri Sosial dan Urusan Keluarga Chan Chun Sing dalam laman Facebook-nya.

"Mempromosikan perselingkuhan itu merusak kesalingpercayaan dan komitmen antara suami dan istri yang menjadi inti perkawinan," kata dia seraya menyebutkan banyak warga Singapura yang berpandangan sama dengannya.

Operator-operator AshleyMadison.com telah menyatakan situsnya itu tak membuat orang berselingkuh, namun lebih memberikan platform bagi mereka yang sudah memutuskan berselingkuh.

Singapura juga pernah melarang majalah Cosmopolitan dan acara televisi "Sex and the City", kendati versi sensor dari serial tenar HBO itu akhirnya diizinkan tayang.

Otoritas Pembangunan Media (MDA) Singapura mengisyaratkan untuk mencegah Ashley Madison menawarkan website-nya di Singapura.

"Di bawah UU Penyiaran, MDA punya kuasa untuk melawan penyedia konten internet yang menyalahi standard-standar masyarakat dan norma sosial, termasuk pemblokiran situs," kata juru bicara MDA seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013