Saya mengajak pemerintah daerah di Indonesia untuk menyambut gerakan kesadaran masyarakat dalam mencintai satwa yang luar biasa tersebut dengan ikut memiliki perhatian dan memperlakukan dengan baik terhadap satwa terutama yang dilindungi sehingga bis
Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan memberikan apresiasi kepada Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Joko Widodo yang telah mengeluarkan larangan pertunjukan topeng monyet.

Di sela-sela acara kunjungan ke Lembaga Konservasi Gembira Loka Zoo (GLZoo) Yogyakarta, Sabtu, Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan mengatakan, sekarang ini kesadaran masyarakat Indonesia terhadap lingkungan terutama kecintaan pada satwa meningkat luar biasa.

"Saya mengajak pemerintah daerah di Indonesia untuk menyambut gerakan kesadaran masyarakat dalam mencintai satwa yang luar biasa tersebut dengan ikut memiliki perhatian dan memperlakukan dengan baik terhadap satwa terutama yang dilindungi sehingga bisa dijaga bersama," katanya.

Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang telah melarang pertunjukan topeng monyet di ibu kota sebagai bentuk kesadaran kepala daerah atas perlakuan terhadap satwa yang tidak semestinya.

"Untuk itu, saya sangat mengapresiasi kebijakan Gubernur DKI Jakarta tersebut dan hal itu diharapkan dapat ditiru oleh para kepala daerah di Indonesia," kata Zulkifli Hasan.

Masalah satwa tersebut, kata dia, sudah saatnya ada kesadaran para gubernur dan kepala daerah secara bersama-sama untuk melindungi dan memperlakukan satwa-satwa yang dilindungi dengan baik.

"Misalnya, di Jawa Timur maupun Jawa Tengah masih ada pertunjukan lumba-lumba. Kemudian di Kalimantan masih banyak adanya perburuan orang utan yang merupakan satwa dilindungi. Kami mengajak gubernur dan kepala daerah lainnya untuk ikut melindungi dan menjaga satwa yang terancam punah tersebut," katanya.

Dalam kunjungannya ke Gembira Loka Zoo Yogyakarta, Menhut Zulkifli Hasan disambut oleh Direktur Utama kebun binatang tersebut KMT.A.Tirtodiprojo dan jajaran manajemen .
(H008/Z002)

Pewarta: Heru Jarot
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013