... ini bikin jengkel semua pihak. Jangan bikin macet, intimidasi, pemaksaan dan sweeping ataupun berbuat anarkis... "
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, mengajak para pekerja/buruh mengubah pola perjuangannya dari berdemonstrasi dan mogok kerja menjadi gerakan dialog sosial.

"Jangan sampai aksi buruh ini bikin jengkel semua pihak. Jangan bikin macet, intimidasi, pemaksaan dan sweeping ataupun berbuat anarkis," kata dia, di Jakarta, Senin, menanggapi aksi unjuk rasa dan ancaman mogok pekerja akhir bulan ini.

Para pekerja/buruh di Indonesia diminta memperjuangan segala aspirasi dan tuntutannya melalui fora dialog sosial, yang juga melingkupi dewan pengupahan, Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit dan LKS Tripartit.

"Tren pergerakan buruh di seluruh dunia sudah bergeser dari gerakan turun ke jalan menjadi gerakan dialog sosial. Demikian pula seharusnya perjuangan pekerja/buruh di Indonesia," kata dia.

Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, saat ini ada enam konfederasi serikat pekerja/ serikat buruh, 92 federasi serikat pekerja/serikat buruh, 11.852  serikat pekerja/serikat buruh tingkat perusahaan, 170 serikat pekerja/serikat buruh di BUMN, yang semuanya beranggotakan 3.414.455 orang.

Muhaimin juga menegaskan, "Peningkatan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan buruh menjadi agenda bersama sehingga diharapkan buruh untuk tidak khawatir. Itu agenda kita semua, bukan hanya agenda dan keinginan pekerja/buruh."

"Yang jadi masalah, upah harus seiring kemajuan industri supaya tidak mati. Banyak industri padat karya geser tempat dari Jabodetabek pindah ke Semarang, Kendal, Blora, dan daerah lain di Jateng," kata dia. 

"Nanti kalau di sana naik juga akhirnya matilah industri padat karya. Itulah yang kita takutkan. Makanya harus seimbang," kata dia.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013