Tokyo (ANTARA News) - Kurs euro memperpanjang penurunannya di perdagangan Asia pada Jumat, setelah serangkaian data inflasi lemah meningkatkan kekhawatiran zona euro yang didera utang itu bisa tenggelam ke dalam spiral deflasi.

Mata uang tunggal dibeli 1,3551 dolar dan 132,66 yen pada perdagangan sore di Tokyo, terhadap 1,3579 dolar dan 133,60 yen di New York, dan turun tajam dari 1,3708 dolar dan 134,85 yen pada di Asia pada Kamis sore.

Dolar merosot menjadi 97,92 yen pada Jumat dari 98,37 yen menyusul meningkatnya penghindaran risiko karena harga saham jatuh.

Para pedagang melepas mata uang tunggal pada Kamis (31/10) setelah badan statistik Uni Eropa Eurostat menunjukkan inflasi di 17-negara zona euro turun tajam pada Oktober menjadi 0,7 persen, tingkat terendah dalam hampir empat tahun.

Angka itu jauh di bawah target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar dua persen, dan menimbulkan kekhawatiran kawasan itu bisa berada dalam periode deflasi, menekan pembuat kebijakan untuk menurunkan suku bunga lebih jauh.

"Data telah di kursi pengemudi semalam, khususnya penurunan tajam tak terduga dalam data inflasi zona euro," National Australia Bank (NAB) mengatakan dalam sebuah catatan.

Data yang lemah melahirkan spekulasi bahwa ECB akan segera menurunkan suku bunganya untuk menopang perekonomian, dealer senior di sebuah bank Jepang mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Penurunan suku bunga umumnya memukul mata uang negara bersangkutan karena para investor mencari aset lainnya untuk imbal hasil yang lebih baik.

Bank Australia mengatakan data "membawa pertemuan Dewan ECB minggu depan ke dalam tekanan tajam".

Sementara NAB tidak mengantisipasi pemotongan suku bunga ECB yang sudah di rekor terendah 0,50 persen, "tampaknya pasti menjadi diskusi yang hidup", katanya.

Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS naik menjadi 61,82 rupee India dari 61,36 rupee sehari sebelumnya, menjadi 29,41 dolar Taiwan dari 29,39 dolar Taiwan dan menjadi 1,2425 dolar Singapura dari 1,2390 dolar Singapura.

Greenback juga menguat menjadi 1.061,88 won Korea Selatan dari 1.059,83 won, menjadi 11.340 rupiah Indonesia dari 11.293 rupiah dan menjadi 31,19 baht Thailand dari 31,08 baht. Dolar sedikit lebih rendah menjadi 43,21 peso Filipina dari 43,29 peso.

Dolar Australia merosot menjadi 94,75 sen AS dari 94,89 sen, sementara yuan China diambil 16,04 yen dari 16,14 yen, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013