Dengan terbukanya akses masyarakat pada pelayanan jasa keuangan, maka masyarakat akan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahterannya,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Inklusi keuangan berkorelasi kuat dengan perkembangan ekonomi dan pemerataan pendapatan, kata ekonom Center for Information and Development Studies Umar Juoro.

"Dengan terbukanya akses masyarakat pada pelayanan jasa keuangan, maka masyarakat akan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahterannya," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia pada lokakarya "Branchless Banking Akses Keuangan untuk Semua", regulator harus memfasilitasi dengan regulasi yang mendukung perkembangan inklusi keuangan ke depan.

"Selain itu, juga lembaga keuangan khususnya perbankan bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi dapat secara optimal memanfaatkan peluang tersebut," katanya.

Head of Sales BTPN Wow! Donny Prasetya mengatakan "branchless banking" merupakan upaya dalam kerangka inklusi keuangan yang ditujukan untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang "unbanked".

"Inklusi keuangan bertujuan untuk meniadakan hambatan akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan, baik yang bersifat harga maupun nonharga," katanya.

Menurut dia, BTPN merupakan salah satu bank yang menjadi pelopor implementasi "branchless banking". Melalui "BTPN Wow!", BTPN mengembangkan layanan perbankan bagi "mass market" dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen.

"Peran agen sangat penting sebagai perpanjangan tangan BTPN untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok Indonesia," katanya.

Ia mengatakan keberadaan agen akan menambah titik transaksi perbankan bagi nasabah, tetapi pada saat yang sama akan menurunkan beban operasional bank, karena tidak perlu membangun infrastruktur berupa kantor cabang.

"Layanan itu dapat digunakan dengan ponsel GSM sederhana dengan sinyal minimal. Rekening dapat dibuka melalui agen terdekat tanpa setoran minimal dan tanpa biaya administrasi bulanan," katanya.
(B015/M008)

Pewarta: Bambang S Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013