Teheran (ANTARA News) - Kelompok Sunni garis keras Jaish-ul Adl mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jaksa di Iran tenggara, yang bergolak, kata laporan media pada Kamis.

Laporan itu muncul sehari setelah Mousa Nouri, jaksa dari kota Zabul, yang terletak di dekat perbatasan Afghanistan di Provinsi Sista-Baluchestan, ditembak dalam "serangan teroris", menurut pejabat.

Jaish-ul Adl, kelompok gerilyawan yang dibentuk tahun lalu, yang namanya berarti Tentara Keadilan dalam bahasa Arab, mengatakan dalam pernyataan pada Rabu malam bahwa pembunuhan itu dilakukan sebagai pembalasan atas penggantungan massal pada pekan lalu.

"Setelah menggantung 16 pemuda Baluchi yang tidak bersalah, para pejuang memutuskan untuk membalas dendam dan membunuh seorang pejabat pengadilan," kata pernyataan yang dimuat di situs kelompok tersebut, jaishuladl.blogspot.fr, sebagaimana dilaporkan AFP.

Sebagai rumah bagi minoritas Sunni yang besar, Provinsi Sistan-Baluchestan telah mengalami kerusuhan dalam beberapa pekan terakhir.

Kelompok ini melakukan penyergapan terhadap tentara di perbatasan Iran pada 25 Oktober, dan membunuh 14 dari mereka.

Sebagai tanggapan, pihak berwenang yang didominasi Syiah Iran telah mengeksekusi 16 "gerilyawan" - delapan gerilyawan Sunni dan delapan pengedar narkoba.

Pasukan keamanan kemudian menewaskan empat gerilyawan dalam bentrokan terpisah di dekat Mirjaveh, sebuah kota dekat perbatasan dengan Pakistan, kata pejabat pada pekan lalu.

(H-AK)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013