Penghargaan tersebut diberikan oleh Kepala Representatif JICA Indonesia Atsushi Sasaki kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana di Jakarta, Kamis.
Pemberian penghargaan ini dilakukan karena Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas berkontribusi dalam pengembangan kegiatan penanganan perubahan iklim melalui program "Cooperation on Climate Change".
Program lingkungan yang juga melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui kerja sama dengan JICA.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan bahwa Pemerintah telah berkomitmen untuk merumuskan kebijakan, program, dan aksi dalam penanganan perubahan iklim melalui upaya mitigasi maupun adaptasi.
"Dalam RPJMN 2015--2019, Bappenas akan tetap meletakkan isu perubahan iklim sebagai isu prioritas pembangunan dalam rencana pembangunan lima tahun mendatang," katanya.
Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca sesuai dengan komitmen pemerintah Indonesia, yaitu sebesar 26 persen pada tahun 2020 dengan upaya sendiri dan mencapai 41 persen apabila ada dukungan dari internasional.
"Penghargaan dan apresiasi JICA ini menjadi salah satu pengakuan dunia internasional terhadap keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani isu perubahan iklim," kata Armida.
Saat ini, sebanyak 33 provinsi telah menyelesaikan penyusunan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca untuk berkontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi nasional tersebut.
Penghargaan JICA ini diberikan setiap tahun sejak 2004 kepada pengelola proyek maupun ahli yang berkontribusi dalam kegiatan kerja sama dengan JICA serta memberikan dampak luas bagi perekonomian ekonomi dan sosial serta kesejahteraan rakyat di negara berkembang.
(S034/D007)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
