... prospek ECB lebih dovish dan divergen bermakna euro akan menyusut selama pekan-pekan datang... "
Washington (ANTARA News) - Kurs dolar Amerika Serikat melonjak Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga utamanya ke rekor terendah yang diperlukan untuk melawan tekanan deflasi.

ECB memangkas suku bunga acuannya sebesar seperempat poin menjadi 0,25 persen, dengan Presiden ECB Mario Draghi memperingatkan bahwa 17 negara yang berbagi euro "mungkin mengalami inflasi rendah yang berkepanjangan".

Pada pukul 22.00 GMT (Jumat pukul 05.00 WIB) euro berada di 1,3414 dolar, dibandingkan dengan 1,3517 dolar pada akhir Rabu.

Euro melemah segera setelah pengumuman tingkat suku bunga, jatuh menjadi 1,3295 dolar, sebelum mundur kembali karena pasar melihat beberapa kelemahan dalam estimasi pertumbuhan PDB AS kuartal ketiga 2,8 persen yang segera diikuti.

Angka itu menutupi perlambatan pertumbuhan belanja konsumen yang bisa menjadi pembawa kabar kuartal keempat lemah. 

Saham Wall Street merosot dan imbal hasil obligasi AS jatuh di tengah pandangan yang beragam tentang apakah data pertumbuhan yang digembar-gemborkan untuk program stimulus Federal Reserve.

"Karena hari-hari uang longgar Fed terlihat jumlahnya kian meningkat, prospek ECB lebih dovish dan divergen bermakna euro akan menyusut selama pekan-pekan datang," kata Joe Manimbo di Western Union.

Yen menguat di tengah sinyal data bervariasi, dengan dolar jatuh menjadi 98,02 yen dari 98,69 yen, dan euro menjadi 131,50 yen dari 133,40 yen.

Pound Inggris hampir tidak berubah terhadap dolar setelah bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), mempertahankan kebijakannya tidak berubah pada Kamis: pound diperdagangkan di 1,6075 dolar, turun dari 1,6080 dolar.

Dolar naik menjadi 0,9159 franc Swiss dari 0,9119 franc. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013