Bekasi (ANTARA News) - Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat, menilai situasi daerah setempat menjelang penetapan Upah Minimum Kota 2014 masih dalam status kondusif.

"Situasi relatif masih terkendali dan kondusif meski waktu pembahasan UMK semakin sempit," kata Kabag Ops Polresta Bekasi Kota, Kompol Azhar Nugroho, di Bekasi, Minggu.

Menurutnya, Polresta Bekasi Kota telah menyiagakan 232 personelnya untuk mengawal jalannya pembahasan UMK yang melibatkan Dewan Pengupahan Kota (Depeko) dari unsur perwakilan pengusaha, pemerintah, dan buruh.

"Kami masih menempatkan petugas di titik-titik krusial seperti akses tol, kantor pelayanan publik, dan sejumlah objek vital lainnya," katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bekasi Abdul Iman mengatakan pembahasan seputar UMK masih berjalan alot karena masing-masing pihak tetap pada pendiriannya.

"Pembahasan akan dilanjutkan pada Selasa (12/11) di Kantor Disnakertrans Kota Bekasi karena buruh tetap pada permintaan upah tinggi dan pengusaha tetap tidak mau merugi," katanya.

Menurutnya, UMK 2014 di wilayah setempat masih berkutat dalam tahap pembahasan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang hingga kini belum ada titik temu.

Besaran UMK 2014, kata dia, harus direkomendasikan pihaknya paling lambat pada 20 November 2013 kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

"Saya imbau semua pihak untuk menahan diri dan konsisten dengan keputusan yang akan diambil nantinya," demikian Abdul.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013