Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin kembali melemah menjadi 4.441,72 poin setelah nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi.

IHSG BEI ditutup turun sebesar 34,99 poin atau 0,78 persen ke posisi 4.441,72. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 6,43 poin (0,86 persen) ke level 743,15.

"Depresiasi rupiah menjadi salah satu pendorong indeks BEI kembali melemah pada hari ini," ujar Analis PT Anugerah Securindo Indah, Bertoni Rio di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan spekulasi pasar terhadap suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang diperkirakan meningkat menambah sentimen negatif bagi IHSG BEI.

"Melihat fluktuaktifnya nilai tukar rupiah serta data neraca perdagangan berjalan Indonesia yang mengalami defisit sebesar 660 juta dolar AS, BI rate berpotensi naik sebesar 25 bps menjadi 7,50 persen. Jika hal itu terjadi maka akan dapat memberatkan pertumbuhan emiten pada kuartal IV 2013," kata dia.

Bertoni Rio menambahkan, pemberat menguatnya indeks BEI pada Senin (11/11) ini juga dipicu dari pelaku pasar asing yang kembali mengambil posisi jual. Tercatat pelakua pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) mencapai Rp870 miliar.

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 164.464 kali dengan volume mencapai 3,665 miliar lembar saham senilai Rp4,521 triliun. Efek yang mengalami penguatan sebanyak 89 saham, sebanyak 167 saham melemah, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 113 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 325,46 poin (1,43 persen) ke level 23.069,85, indeks Nikkei-225 naik 183,04 poin (1,30 persen) ke level 14.269,84, dan Straits Times menguat 11,05 poin (0,35 persen) ke posisi 3.188,30.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013