Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menawarkan 27 proyek infarastruktur dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) dengan nilai 47,52 miliar dolar AS atau sekitar Rp551,2 triliun.

"Sebanyak 27 proyek ini terdiri dari 14 proyek prospektif dan 13 proyek potensial," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana usai peluncuran Buku PPP Project Planning 2013 di Jakarta Convention Center, Jumat.

Armida menyebutkan 27 proyek infrastruktur tersebut dalam Buku PPP Project Plan 2013 Edisi V. Buku ini merupakan pembaruan dari edisi yang terakhir diterbitkan pada 2012. "Di buku terakhir memuat 21 proyek infrastruktur, ini tidak ditawarkan lagi," katanya.

Armida menjelaskan buku tersebut juga memuat perbaikan regulasi sehingga memberi kepastian atas implementasi proyek-proyek tersebut.

Ia menjelaskan proyek potensial merupakan proyek yang minimal masuk dalam prioritas pembangunan infrastruktur sementara proyek prospektif merupakan proyek yang sudah dilengkapi dengan berbagai dokumen pendukung.

Sementara itu PT Tajama Konstruksi (PT TK) menyatakan siap menggarap proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur nasional, yang dalam beberapa tahun ke depan mengalami peningkatan signifikan.
 
"Sudah saatnya kami ekspansi target bisnis kami. Kami siap terjun langsung mengamankan proyek-proyek pemerintah berjalan sukses," kata Direktur Utama PT TK Josua Sitorus di sela acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2013 di JCC Senayan Jakarta dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Josua, selama ini PT TK memfokuskan diri ke proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur yang dikelola oleh pihak swasta.
 
"Tajama Konstruksi memiliki modal kerja dan tenaga ahli yang mumpuni," katanya.  Sejak berdiri tahun 2011, TK sudah menggarap sedikitnya 100 proyek konstruksi dan infrastruktur, lima di antaranya berkelas nasional.
 
Josua mengungkapkan, pihaknya telah menambah armada dumb truck tronton yang sebelumnya 80 unit, kini menjadi 100 unit. Sedangkan kendaraan alat berat lainnya yang berjumlah 25 unit, kini sudah mencapai 38 unit.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013