Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Kamis memperingatkan Kongres untuk menghindarkan pemberian sanksi lebih jauh kepada Iran.

Ia mengatakan kesepakatan yang sedang diupayakan akan bisa mencegah "konsekuensi yang tidak diharapkan" menyangkut kemungkinan perang.

Obama menekankan hal itu kepada Kongres AS di saat badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengatakan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini Iran tidak memperluas fasilitas nuklirnya.

Hal itu dilihat sebagai kemungkinan bahwa pemerintah Iran yang baru dan berorientasi pada reformasi sedang menjalankan langkah-langkah untuk membangun kepercayaan.

Obama menyampaikan masukan yang paling terbuka sejauh ini bahwa tindakan militer --jika jalan diplomasi gagal-- akan memberikan dampak berbahaya dan hanya akan mengobarkan keinginan Iran untuk membangun persenjataan nuklir.

"Apa yang telah kita lakukan adalah melihat kemungkinan tercapainya kesepakatan yang akan membuat Iran menghentikan kemajuan program (pengembangan nuklir)nya," kata Obama dalam jumpa pers.

Iran, Amerika Serikat dan negara-negara kuat lainnya sedang mempersiapkan diri untuk melakukan perundingan putaran ketiga mereka pekan depan, yang telah berjalan sejak Oktober.

"Kita bisa menunggu beberapa bulan lagi untuk melihat kapasitas mereka. Mari kita uji seberapa jauh mereka memiliki keinginan untuk benar-benar menyelesaikan masalah ini secara diplomatis dan damai," katanya.

Obama mengatakan niatnya adalah "selalu membawa pihak Iran ke meja perundingan sehingga kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan damai."

"Sebagus apapun militer kita, tindakan militer adalah pilihan yang selalu kacau, selalu sulit, selalu memberikan konsekuensi yang tidak diharapkan, dan dalam situasi ini tidak pernah lengkap menyangkut kepastian kepada kita bahwa mereka tidak akan keluar dan mengejar (pengembangan) senjata nuklir yang bahkan lebih gencar di masa depan," katanya.

"Jika kita serius untuk mendorong diplomasi, tidak akan ada kepentingan bagi kita untuk menambah sanksi-sanksi baru setelah sanksi yang sudah berjalan efektif (saat ini) dan telah membawa mereka ke meja perundingan untuk pertama kalinya," kata Obama.

Menteri Luar Negeri John Kerry, yang mengungkapkan rincian soal tawaran AS kepada Iran untuk pertama kalinya, mengatakan "95 prosen atau lebih" sanksi akan tetap berlaku namun Iran akan mendapatkan akses kepada porsi kecil aset-aset.

Iran sudah mendapatkan pemasukan senilai 110 hingga 120 miliar dolar per tahun dari penjualan minyak, namun nilai itu turun menjadi 40-50 miliar --dan tetap dibekukan di bank-bank seluruh dunia-- karena sanksi-sanksi pimpinan AS yang dilancarkan terhadan Teheran.

Di Wina, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan Iran dalam tiga bulan terakhir ini hanya membangun empat pemutar baru di pusat pembangkit Natanz.

Jumlah itu jauh lebih sedikit dibandingkan periode sebelumnya, yaitu sebanyak 1.861 mesin.

Dan di fasilitas Fordo, juga pusat pengembangan uranium --yang bisa digunakan untuk membuat senjata nuklir, tidak ada mesin pemutar yang digunakan dalam operasi, demikian menurut laporan tiga bulanan., demikian AFP.
(T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013