Saya yakin Korea bisa bersatu, namun biarlah prosesnya sejalan dengan keinginan rakyat kedua negara."
Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan (Korsel) senantiasa ingin menjaga stabilitas keamanan kawasan Asia Timur di tengah isu senjata nuklir yang dikembangkan Korea Utara (Korut), kata anggota senior Parlemen Korsel, Jong Tae Kim.

"Stabilitas keamanan ini memerlukan dukungan masyarakat dunia, terutama Jepang, China dan Amerika Serikat sebagai bagian terdekat dalam urusan ini," ujarnya kepada pers Indonesia di Seoul, Senin malam.

Purnawirawan perwira tinggi infanteri Korsel itu menilai, China berperan meredam ambisi Korut mengembangkan senjata nuklirnya.

Adapun Amerika Serikat (AS) juga perlu meredam ambisi Jepang yang ingin kembali membangun industri senjata, dan tidak sekadar memiliki tentara bela diri nasionalnya.

"Saling menjaga ambisi untuk mengembangkan senjata nuklir adalah prioritas utama. Kemudian pembangunan ekonomi di Korut juga akan meredam pengembangan persenjataan," kata anggota Komisi Pertahanan Nasional Korsel itu.

Guru Besar Kehormatan Univesitas Nasional Perhubungan Korea tersebut menilai, Korut dewasa ini kian terbuka untuk mengembangkan perekonomian yang memerlukan kerja sama masyarakat dunia.

"Saya yakin Korea bisa bersatu, namun biarlah prosesnya sejalan dengan keinginan rakyat kedua negara. Ada sejumlah proses yang harus kami lalui bersama," ujarnya.

Angota Uni Parlemen Korsel dengan Jepang itu mengemukakan, bisa jadi perekonomian Korut kian memburuk, sehingga mereka akan menerima bantuan dari negara yang mereka percaya, terutama China.

"Namun, saya kira China akan memiliki keterbatasan dalam memberikan bantuan, karena masih ada sejumlah wilayah di China juga memerlukan perhatian yang cukup besar untuk lebih sejahtera lagi," demikian Jong-Tae Kim.

Sebanyak delapan orang delegasi PWI Pusat menjadi tamu Asosiasi Wartawan Korea (Journalists Association of Korea/JAK) yang mengadakan serangkaian diskusi dengan nara sumber utama di Negeri Ginseng itu.

Delegasi PWI Pusat dipimpin Sasongko Tedjo (Ketua Bidang Organisasi, wartawan Suara Merdeka) didampingi Priyambodo RH (Ketua Bidang Multimedia dan Teknologi, LKBN ANTARA), M. Ihsan (Wakil Bendahara, Warta Ekonomi) dan Astrid B. Soerjo Adinegoro (Dewan Penasehat).

Selain itu, Tri Agung Kristanto (Ketua Bidang Hukum/Advokasi Wartawan, Harian Kompas), Teguh Santosa (Ketua Bidang Luar Negeri, Rakyat Merdeka Online) dan Rudy Novrianto (Wakil Sekretaris Jenderal, Jurnal Pers Indonesia), serta anggota Dewan Pers, I Made Karuna Ray Wijaya (MNC TV). (*)

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013