Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meyakini kasus penyadapan oleh Australia tidak memberikan dampak besar bagi perdagangan antara Indonesia dengan negeri benua itu.

"Kedua negara memang sedang berada dalam masalah politik terkait penyadapan. Perdagangan tidak akan mengalami masalah besar," kata dia di Wisma Antara, Jakarta, Rabu.

Hubungan Indonesia dan negara tetangga Australia sedang tidak harmonis sejak munculnya fakta tentang penyadapan terhadap pejabat tinggi pemerintah Indonesia.

Dua negara Asia ini terganggu hubungannya sejak media Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan The Guardian memberitakan tentang Presiden SBY dan sembilan orang pejabat penting Indonesia menjadi target penyadapan oleh Australia.

"Kelanjutan berbagai kerjasama dua negara tetap akan mengikuti arahan dari Presiden," kata Wamendag.

Nilai perdagangan kedua negara hingga Agustus 2013 mencapai 4,8 miliar dolar AS dari beberapa komoditi seperti emas, kendaraan bermotor, baja dan kayu.

Sementara itu, nilai total investasi Australia di Indonesia pada 2012 mencapai 743,6 juta dolar AS.

Meski begitu, Bayu tetap mendorong agar Australia meminta maaf kepada Indonesia terkait upaya penyadapan mereka.

"Sudah seharusnyalah Australia meminta maaf atas apa yang dilakukan (penyadapan). Begitulah sebaiknya mereka sebagai negara tetangga Indonesia yang baik," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013