Untuk mencapai level yang lebih tinggi itu, fokus kerja sama kedua negara akan diarahkan pada rencana kegiatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya,"
Manila (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Filipina Kristianto Legowo mengatakan hubungan Jakarta dan Manila sudah memasuki usia yang ke-64 tahun dalam kondisi yang sangat kuat dan akan ditingkatkan ke level yang lebih tinggi.

"Untuk mencapai level yang lebih tinggi itu, fokus kerja sama kedua negara akan diarahkan pada rencana kegiatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya," katanya di Manila Minggu malam.

Namun peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan itu juga akan diimbangi dengan penguatan hubungan antarwarga kedua negara, katanya dalam perbincangan dengan anggota delegasi PWI dan Presiden Konfederasi Wartawan ASEAN Benny Antiporda dalam jamuan makan malam.

Menurut Dubes Kristianto Legowo, hubungan di tingkat rakyat yang kuat itu akan merawat keberlanjutan persahabatan dan kerja sama kedua bangsa di masa mendatang.

Ia mengatakan Indonesia termasuk di antara sejumlah negara pertama yang bersegera membantu Filipina melewati masa sulit akibat bencana Topan Yolanda.

"Dari sejak awal, terlepas dari keterbatasan yang kita miliki, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah berpesan agar kita (Indonesia) menjadi bagian dari mereka yang pertama membantu," katanya.

Dengan keterbatasan yang dimiliki, lanjut Dubes Kristianto, Indonesia berupaya menjadi pertama datang membantu Filipina.

"Tapi apa yang membuat kita lebih gembira adalah kita benar-benar bekerja bak seperti satu keluarga," katanya.

Untuk meningkatkan hubungan antarwarga kedua negara, Indonesia antara lain menyediakan 25 sampai 30 beasiswa per tahun bagi mahasiswa Muslim asal Filipina Selatan yang hendak belajar bidang studi pendidikan Islam, katanya.

"Kita membantu pengembangan kurikulum pendidikan madrasah di Filipina Selatan karena Islam di Indonesia bisa dijadikan model pengembangan Islam di sana," katanya.

Bagi pelajar Indonesia, Filipina kini juga menjadi salah satu pilihan untuk melanjutkan studi mereka ke tingkat universitas berkat mutu yang relatif baik, pemakaian Bahasa Inggris serta biaya kuliah yang terjangkau.

"Di seluruh Filipina, kini setidaknya ada dua ribu mahasiswa Indonesia di berbagai lembaga pendidikan tinggi negara itu," katanya.

Bahkan sejumlah dokter asal Indonesia mengambil pendidikan dokter spesialisnya di Filipina, dan sejumlah lembaga pendidikan keperawatan kedua negara juga telah pun menjalin kerja sama, katanya.

Delegasi PWI yang terdiri atas Saiful Hadi, Akhmad Kusaeni, Bob Iskandar, Rahmad Nasution, dan Solon Sihombing berada di Manila untuk menghadiri Sidang Umum ke-19 Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ).

Sidang Umum ke-17 CAJ yang berakhir Jumat malam itu menghasilkan Deklarasi Manila yang memuat dukungan CAJ pada penghormatan terhadap kebebasan pers dan pengakuan pada pentingnya peran Pemerintah Filipina dalam menegakkan keadilan bagi para keluarga korban pembantaian di Maguindanao.(*)

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013