Meskipun menggunakan seragam berjilbab, polwan tetap harus bisa luwes dan tidak mengganggu tugasnya
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 15 polisi wanita (polwan) di Polda Metro Jaya memeragakan seragam berjilbab mulai dari pakaian dinas upacara (PDU), pakaian dinas harian (PDH) dan pakaian dinas lapangan (PDL).

Polwan Polda Metro Jaya memeragakan seragam berjilbab dari berbagai satuan di depan anggota polwan, Kapolda Irjenpol Putut Bayuseno, Wakapolda Brigjenpol Sujarno dan pejabat utama polda lainnya.

Seragam pertama yang diperagakan adalah PDU I yang digunakan pada acara-acara kepresidenan. Pakaian itu terdiri atas topi PDU, jilbab warna coklat tua serta setelan jas dengan lengan dan rok panjang berwarna coklat tua.

Seragam kedua adalah PDU IV yang dikenakan saat acara-acara serah terima jabatan dan lain-lain. Seragam itu terdiri atas topi PDU, jilbab coklat tua, setelan safari lengan dan rok panjang berwarna coklat.

Berikutnya, dua polwan dari Direktorat Lalu Lintas memeragakan tiga seragam berjilbab, yaitu PDH serta dua macam PDL. Dua PDL yang diperagakan terdiri atas PDL biasa dan PDL khusus Patroli dan Pengawalan.

Polwan dari Satuan Brigade Mobil, Provost, Direktorat Pengamanan Objek Vital, Direktorat Polisi Perairan dan Direktorat Samapta Bhayangkara (Sabhara) juga memeragakan dua jenis seragam berjilbab, yaitu PDH dan PDL. Khusus untuk Ditlantas dan Provost menggunakan jilbab warna putih.

Untuk seragam PDH, polwan yang berjilbab mengenakan rok panjang. Sedangkan untuk seragam PDL, polwan yang berjilbab mengenakan celana panjang. Begitu juga dengan polwan yang bertugas sebagai staf administrasi mengenakan rok panjang.

Di depan Kapolda Irjenpol Putut Bayuseno dan Wakapolda Brigjenpol Sujarno, 15 polwan tersebut juga memeragakan praktik baris berbaris. Beberapa polwan yang mengenakan rok panjang terlihat kesulitan saat melangkah dan berjalan dalam barisan.

"Memang agak sulit. Tapi kalau polwan memilih mengenakan jilbab, tentu harus bisa beradaptasi dengan seragam baru saat menjalankan tugas maupun baris berbaris," kata Bripda Lia Listyaningrum, salah satu peraga seragam polwan berjilbab.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013