Gunung Kidul (ANTARA News) - Tim Gegana Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta meledakkan ribuan bahan peledak dari berbagai jenis di kawasan perbukitan Dusun Soko, Desa Pulegundes, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul.

Kepala Detasemen Gegana Brimob Polda DIY AKBP Maryono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan bahan peledak yang dimusnahkan yang terdiri atas 2.400 amunisi, 89 granat, dan 25 mortir ini, merupakan sitaan Polda DIY sejak 2010.

"Seluruh bahan peledak tersebut masih aktif. Sebagian temuan ada yang diledakkan langsung di lokasi, dan sebagian ada yang diamankan ke gudang. Bahan peledak ini masih berbahaya, maka diledakkan," kata Maryono usai melakukan peledakan.

Ia mengatakan bahan peledak itu merupakan peninggalan Perang Dunia II.

Peledakan dilaksanakan mulai Selasa hingga Jumat, 26--29 November. "Sebagian besar kondisi bahan peledak itu sudah berkarat, dan rawan meledak," katanya.

Ia mengatakan pemilihan lokasi sekitar Pulegundes karena lokasinya aman dan jauh dari rumah penduduk. Lokasinya berada di sekitar perbukitan, sehingga setelah melakukan orientasi tempat, lokasinya sudah standar untuk peledakan.

Meski lokasi berada jauh dari permukiman dan terletak diperbukitan, namun demikian polisi tetap menjaga ketat lokasi serta memberikan garis polisi.

Seluruh benda tersebut ditempatkan di dua lubang dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Kemudian diberi bahan peledak yang dihubungkan dengan detonator. Selanjutnya ditutup, salah satunya dengan ban luar mobil.

Ketika akan diledakkan, seluruh petugas berlindung kurang lebih 200 meter dari lokasi peledakan. Petugas memberikan aba-aba melalui pengeras suara.

Beberapa saat setelah peledakan, seluruh lubang langsung  diperiksa petugas, dan mengambil serpihan.

Kepala Sub Detasemen Penjinak Bom Tim Gegana Polda DIY AKP Suripto mengatakan bahan peledak yang dimusnahkan sebanyak 2.400 buah, yang terdiri granat, amunisi, dan proyektil yang dikumpulkan dari 2010 hingga 2013.

"Bahan peledak sebanyak itu berasal dari penyerahan warga, dan temuan-temuan di beberapa tempat di wilayah hukum Polda DIY yang kemungkinan sisa perang," kata Suripto.(*)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013