Beijing (ANTARA News) - China akan melakukan upaya lebih besar untuk mengatasi persaingan tidak sehat dalam berbagai bentuk, kata para pejabat.

Karena perkembangan ekonomi pasar dan meningkatnya persaingan, mode persaingan yang tidak sehat juga berkembang, menciptakan tantangan untuk penegakan hukum, kata Yang Wenbin, wakil direktur Biro Penegakan Anti-monopoli dan Anti-persaingan tak sehat, Administrasi Negara untuk Industri dan Perdagangan (SAIC) kepada Xinhua, Rabu.

Dalam dua dekade sejak UU Anti Persaingan Usaha Tidak Sehat China pertama mulai berlaku pada 1993, biro SAIC telah menangani hampir 550.000 kasus yang melibatkan persaingan tidak sehat.

Biro ini terutama menargetkan tujuh jenis persaingan yang tidak sehat, termasuk pemalsuan, pencemaran komersial, publisitas menyesatkan, suap, penjualan lotre tidak sah, pelanggaran rahasia dagang dan pembatasan persaingan.

Namun, kurangnya undang-undang atau peraturan untuk melawan persaingan tidak sehat di bidang yang sedang berkembang seperti Internet telah menjadi nyata. Yang mengatakan hukum yang ada perlu direvisi untuk menutupi situasi-situasi baru.

Teknologi dan peralatan baru harus dimanfaatkan dengan baik untuk penegakan hukum yang lebih baik, ujar Yang menambahkan.

SAIC akan lebih memperhatikan daerah-daerah yang mempengaruhi mata pencaharian masyarakat dan memperkuat pengawasan di industri barang konsumsi serta perusahaan publik, kata Ren Airong, direktur biro.


(A026)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013