Oleh Anita Permata Dewi Jakarta (ANTARA News) - Kesepakatan harga pengambilalihan Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah tercapai, kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat.

"Angkanya 556,7 juta dolar AS. Sudah disepakati kedua belah pihak, nggak kurang dan nggak lebih," kata Hidayat di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pengakhiran kerja sama (termination agreement) direncanakan untuk dilakukan pada 9 Desember atau 10 Desember 2013.

Ia mengatakan sebelum tanggal tersebut kedua belah pihak yakni tim Indonesia dan Jepang akan melakukan kosolidasi internal terlebih dulu.

Sebelumnya, perwakilan Indonesia telah dikirim ke Jepang untuk membahas pengakhiran perjanjian terkait Inalum. Hal ini penting karena menurut dia, untuk mengakhiri suatu perjanjian kerja sama yang telah berjalan selama puluhan tahun, diperlukan pertemuan antara utusan dari kedua negara guna mengharmoniskan hubungan.

"Dibutuhkan harmonisasi, formulasi kata-kata. Perlu lebih dari dialog menggunakan teleconference atau email tetapi harus person to person. Harus ketemu," katanya.

Delegasi Indonesia yang bertolak ke Jepang tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kemenperin, Agus Tjahajana.

Penandatanganan pengakhiran kerja sama Indonesia dengan Nippon Asahan Alumunium (NAA) terkait Inalum seharusnya telah dilakukan pada 1 November 2013 silam. Tetapi hingga saat ini hal itu masih diundur karena kedua belah pihak belum sepakat soal nilai Inalum.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013