Dubai (ANTARA News) - Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi utama negara tersebut, Kamis, mengonfirmasi bahwa mereka akan mengambil bagian dalam satu konferensi rekonsiliasi yang disponsori Perserikatan Bangsa Bangsa di Jenewa tahun depan.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Senin mengatakan konferensi perdamaian yang lama tertunda itu, yang awalnya diumumkan pada Mei, akan dimulai pada 22 Januari 2014.

Pembicaraan telah berulang kali ditunda karena para pihak bertikai dan kini mereka telah mampu menyepakati prasyarat dan daftar peserta.

Oposisi Koalisi Nasional Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "bermaksud akan ambil bagian" dalam konferensi Jenewa-2. Ini adalah pembicaraan langsung pertama antara pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan oposisi sejak perang saudara di Suriah yang dimulai hampir tiga tahun yang lalu.

Kementerian Luar Negeri Suriah, yang telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk berunding, juga menegaskan kembali rencananya dalam satu pernyataan.

Tetapi para pihak memiliki harapan yang berbeda untuk konferensi dan diskusi-diskusi tersebut.

Koalisi mengatakan tujuan utama konferensi ini adalah untuk membicarakan "pemerintahan transisi, yang diikuti oleh semua otoritas," tanpa Bashar atau sekutu dekatnya .

Pemerintah Bashar, bagaimanapun, mengesampingkan penyerahan kekuasaan kepada siapa pun.

Sementara itu Tentara Pembebasan Suriah yang didukung Barat, yang bertempur dengan pasukan pemerintah Suriah, mengatakan tidak mungkin untuk menghadiri perundingan perdamaian itu.

(H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013