Saya langsung teringat pada kondisi Jepang usai Perang Dunia kedua...
Jakarta (ANTARA News) - Dosen Universitas Nasional (UNAS) Suster Chizuyo Inoue (71), menerima Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang atas kontribusinya dalam meningkatkan pendidikan anak-anak jalanan di Jakarta.

"Saya menerima penghargaan ini untuk lebih bersyukur dan menyebarkan kepada khalayak luas bahwa masih banyak saudara kita yang miskin dan tidak mampu mengakses pendidikan," kata Suster Inoue setelah menerima penghargaan di Kediaman Duta Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta, Jumat.

Suster Inoue memulai misinya pada 1991, saat itu ia mengunjungi pemakaman komunitas China di Kebon Nanas, Jakarta Timur, dan terkejut mendapati anak-anak tinggal di sana.

Saat Inoue bertanya kepada anak-anak jalanan itu, ia semakin terkejut ketika mengetahui mereka telah tinggal di sana bertahun-tahun dan bahkan ada yang tinggal sendiri tanpa orang tua.

"Saya langsung teringat pada kondisi Jepang usai Perang Dunia kedua, setelah bom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, banyak sekali anak-anak menjadi terlantar dan hidup di jalanan," kata dia.

Inoue yang turut mengalami penderitaan pasca-PD II, mengaku beruntung dirinya bisa bersekolah di Yayasan Hati Kudus (RSCJ), Jepang, dan ingin menjadi guru.

"Oleh karena itu, saya ingin mengajar anak-anak ini (anak-anak jalanan di Jakarta), karena pendidikan sangat penting. Pendidikan adalah satu-satunya cara agar mereka bisa meningkatkan kehidupan," kata Inoue.

Dalam menjalankan proses belajar-mengajar kepada anak-anak jalanan itu, Inoue bekerja sama dengan Unas, Universitas Atmajaya dan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA).

"Salah satu anak bernama Mansyur yang saya temui masih berusia delapan tahun, kini tengah bersekolah di salah satu universitas di Bandung untuk menjadi pengacara," kata Inoue.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori mengatakan Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang tersebut diberikan setiap tahun kepada perorangan maupun organisasi yang aktif di berbagai bidang dan dinilai berkontribusi dalam meningkatkan hubungan persahabatan Jepang dengan negara-negara lainnya.

"Saya merasa sangat terhormat bisa menyerahkan penghargaan ini dan berharap Suster Inoue akan terus menjadi jembatan bagi persahabatan Jepang dan Indonesia," kata Dubes Katori.

Pada 2013, Penghargaan Menlu Jepang juga diberikan kepada Jakarta Communication Club (JCC), sebuah lembaga pendidikan bahasa Jepang di Jakarta yang dianggap meningkatkan pengertian antara Jepang dan Indonesia melalui pengajaran Bahasa Indonesia kepada komunitas Jepang dan bahasa Jepang kepada masyarakat Indonesia.

Pewarta: Azi Fitriyanti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013