Pertunjukan TAL malam ini adalah acara terakhir dari 40 pertunjukan meliputi K-Pop, musik tradisional, tari modern, tari klasik dan seni instalasi dalam setahun terakhir di Indonesia."
Jakarta (ANTARA News) - Korean Cultural Center mempertunjukkan TAL (Taekwondo Absolute Legend) untuk memperingati 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea.

Pertunjukan seni budaya asal Korea ini dihelat di Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta (29/11).
 
"40 tahun untuk persahabatan dengan Indonesia kami datang kesini dan K-Pop meledak di Indonesia maka kami juga ingin mempertunjukkan kebudayaan Korea dan banyak juga yang menyukai taekwondo," Choi Sori selaku  Direktur Eksekutif Taekwondo Absolute Legend, (29/11).

"Pertunjukan TAL malam ini adalah acara terakhir dari 40 pertunjukan meliputi K-Pop, musik tradisional, tari modern, tari klasik dan seni instalasi dalam setahun terakhir di Indonesia," kata perwakilan dari kedutaan besar Korea untuk Indonesia saat membuka pertunjukan ini, (29/11).

Pertunjukan TAL di Indonesia merupakan yang pertama dan dalam 3 tahun terakhir TAL sudah melakukan pertunjukan di 60 negara.

Penampilan TAL berupa kombinasi tarian dengan gerak dasar taekwondo, pertunjukan perkusi dan tarian modern B-boys ini dimainkan oleh 30 orang yang terdiri dari penari tradisional, pemain perkusi, pemain taekwondo dan grup B-boy.

Cerita dalam pertunjukan ini bermula ketika sebuah topeng diperebutkan oleh dua kelompok. Topeng yang semula dimiliki kelompok biru direbut oleh kelompok merah. Dua kelompok itu merupakan representasi dari kepribadian baik dan buruk. Disela perebutan itu dilangsungkan berbagai atraksi dari kolaborasi tersebut.

"Tal itu artinya topeng, kaitannya dengan ini topeng ibarat kepribadian manusia, dengan taekwondo manusia tetap bisa memiliki kepribadian yang lembut," kata Choi Sori menjelaskan makna yang ingin disampaikan dalam pertunjukan ini.

"Taekwondo itu keras tapi bisa dikolaborasikan dengan keindahan dan kelembutan," tambah Choi Sori.

Meskipun pertunjukan ini berlangsung tanpa dialog namun penonton begitu antusias menikmati segala garakan tari gemulai dan kekuatan taekwondo yang dibalut menjadi satu dengan iringan perkusi yang mampu memainkan ketukan tradisional dan modern.

Penonton dibuat takjub dengan aktraksi taekwondo yang nyaris seperti akrobat dan mampu mematahkan puluhan kayu maupun batu selain itu pemain perkusi yang bermain begitu enerjik sering kali mendapatkan tepuk tangan penonton. Pagelaran ini menjadi apik karena TAL sudah lima tahun menggabungkan empat konsep seni ini menjadi satu pertunjukan.

"Sudah lima tahun terakhir kami menggabungkan taekwondo, perkusi, tarian tradisional dan B-boy, luka dan cedera sudah kami alami," kata Choi Sori.

Pertunjukan ini dihadiri oleh 2.500 tamu undangan yang terdiri dari tamu undangan khusus, media dan masyarakat yang mendaftarkan diri ke pihak penyelenggara untuk dapat menonton pagelaran ini secara gratis.

Acara World Tour TAL ini digelar lebih dari dua jam mulai pukul 19.30 hingga 21.45 WIB. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013