Indonesia sangat kaya, kekayaan laut mampu mensejahterkan rakyat jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan, kini saatnya terus memperjuangkan Indonesia menjadi negara maritim agar tujuan pendiri bangsa ini bisa segera terwujud,"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) terus mengkampanyekan Indonesia negara maritim ditandai seminar nasional tentang negara maritim di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jateng, Sabtu.

Siaran pers Humas IMI yang diterima di Jakarta, Sabu, menyebutkan acara itu merupakan kerjasama IMI dengan Himpunan Mahasiswa Kelautan Unsoed, dengan menghadirkan Dirjen KP3K-KKP Dr Sudirman Saad sebagai keynote speaker.

Hadir sebagai narasumber antara lain, Budiman Sudjatmiko (Anggota DPR RI), Laksma TNI Untung Suropati (Kadispenal), Prof Dietriech G Bengen (Pakar kelautan IPB/Dewan pembina IMI), Prof Sahala Hutabarat (Pakar Kelautan Undip/Dewan Pembina IMI) dan Dr Purnama (Dosen Kelautan Unsoed).

Dr Sudirman Saad menyampaikan beberapa strategi pengelolaan potensi maritim Indonesia secara konprehhensif dan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait dengan pencapaian kesejahteraan rakyat dari sektor maritim.

"Indonesia sangat kaya, kekayaan laut mampu mensejahterkan rakyat jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan, kini saatnya terus memperjuangkan Indonesia menjadi negara maritim agar tujuan pendiri bangsa ini bisa segera terwujud," katanya.

Sementara itu, Budiman Sujatmiko memberikan perspektif politis tentang kemaritiman dengan mengacu pada strategi maritim yang membuat China yang merupakan negara kontinental kini mampu menguasai laut karena perubahan paradigma ke visi maritim.

Laksma TNI Untung Suropati menyoroti tentang geostrategis dan geopolitik maritim Indonesia dalam mengahadapi globalisasi dan secara khusus dalam mengahadapi ASEAN Economic Community 2014.

Prof Dietric Bengen memberikan pencerahan bahwa sebagai negara kepulauan, keberadaan pulau-pulau kecil adalah salah satu kekuatan Indonesia untuk menjadi negara maritim.

Sementara Prof Sahala membakar semangat maritim mahasiswa sebagai agent of change untuk merubah paradigma bagsa untuk kembali menjadi bangsa pelaut, bukan menjadi jongos-jongos di kapal sembari mengutip salah satu pidato Bung Karno.

Terakhir Dr Purnama menjelaskan pentingnya membuat kurikulum berbasis maritim pada semua tingkatan pendidikan formal yang ada saat ini.

Direktur Eksekutif IMI, Dr Y Paonganan kembali menegaskan komitmen IMI untuk terus berkampanye dan berkarya untuk menjadikan Indonesia jaya di laut, sejahtera di darat dan perkasa di udara.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013