Beirut (ANTARA News) - Para pemberontak Suriah, termasuk kelompok-kelompok jihad, Senin merebut kota Kristen bersejarah Maalula, di utara Damaskus, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SHOR).

Pemberontak menyerang kota dengan menggelindingkan ban-ban berisi penuh peledak menuruni bukit-bukit ke pasukan rezim dan mampu mencapai pusat kota setelah tiga hari pertempuran sengit, dengan bentrokan masih berkecamuk di daerah sekitarnya, lapor AFP.

Kota indah dianggap sebagai simbol kehadiran Kristen kuno di Suriah, berpenduduk 5.000 warga sebelum perang adalah di antara hanya beberapa di dunia yang masih berbicara dalam bahasa Aram, bahasa Yesus Kristus.

Pertempuran itu terjadi saat rezim telah berjuang untuk mendapatkan kendali kota-kota dan desa-desa di dekatnya di sepanjang jalan raya Damaskus-Homs di utara ibu kota yang strategis.

SOHR, sebuah kelompok pemantau berbasis di Inggris yang mengandalkan aktivis dan sumber-sumber lain di lapangan, mengatakan beberapa kelompok, termasuk Front Al-Nusra, afiliasi Al-Qaida, telah mengambil bagian dalam perebutan kota itu.

Para pemberontak menculik 12 biarawati Ortodoks Suriah dan Lebanon dari biara mereka setelah pindah ke kota, kata Radio Vatikan, mengutip Mario Zenari, Duta Besar dari Tahta Suci di Suriah.

Suriah kantor berita negara SANA sebelumnya mengatakan para pemberontak telah memasuki biara Ortodoks Mar Takla, di tengah kota, yang sebelumnya telah dikendalikan oleh tentara.

Biara adalah rumah bagi sekitar 40 suster dan anak yatim, beberapa dari sedikit warga kota yang masih menetap setelah pemberontak pertama kali memasuki pada September, yang kemudian mendorong pertempuran sengit dengan tentara.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013