Seattle (ANTARA News) - Jeff Bezos, Chief Executive Officer Amazon.com mempunyai rencana radikal untuk mengirimkan paket ke rumah pelanggan dengan menggunakan pesawat nirawak.

Menurut Bezos, teknologi ini memungkinkan alat yang bertenaga listrik octopers ini untuk terbang tanpa bantuan manusia, namun Amerika Serikat tidak mungkin menetapkan aturan sipil untuk pesawat nirawak hingga awal 2015.

Di atas semua itu, ide tersebut menghadapi masalah privasi dan dicemooh oleh sejumlah orang sebagai sebuah aksi publisitas semata.

"Saya tahu ini tampak seperti fiksi ilmiah, tapi ini bukan," kata Bezos kepada CBS News sambil menunjukkan video mainan yang menjatuhkan paket kecil di teras rumah pelanggan.

Dijuluki "Prime Air" oleh Amazon, demikian laporan Reuters, kendaraan ini dapat digunakan untuk mengirimkan paket hingga 2,3 kg dalam waktu kurang dari 30 menit dalam radius 16 km, kata Bezos.

"Hal ini akan terwujud bertahun-tahun lagi. Saya tidak ingin orang berpikir benda ini hanya berputar di sekitar sudut," katanya, mengakui bahwa teknologi ini membutuhkan pekerjaan bertahun-tahun, dan Federal Aviation Administration AS tidak dipungkiri belum mempunyai aturan kendaraan nirawak hingga awal 2015.

Tapi Bezos yang terkenal akan kesabarannya pada proyek-proyek jangka panjang, tetap optimis untuk merealisasikan alat ini lebih cepat.

"Mungkin empat, lima tahun? Saya kira begitu. Ini akan terjadi, dan akan sangat menyenangkan," katanya.

Ide pengiriman dengan kendaraan nirawak ini tidak sepenuhnya baru. Situs berita teknologi Verge melaporkan pada bulan lalu bahwa penyewaan buku Australia, Zookal berencana untuk menggunakan kendaraan serupa.

Namun, perusahaan tersebut dan Bezos, menghadapi tantangan nyata.

Lembaga Teknik dan Teknologi (IET) yang berbasis di Inggris segera memperingatkan bahwa teknologi tersebut perlu perbaikan.

"Ada banyak tantangan yang harus diatasi. Hal yang paling penting adalah teknologi dan menunjukkan kepada regulator bahwa pesawat nirawak dapat beroperasi dengan aman di wilayah udara kami," kata orang IET, Lambert Dopping-Hepenstal yang menyetujui penggunaan pesawat nirawak di seluruh dunia.

Pihak berwenang AS telah mengakui aplikasi komersial peralatan ini, namun tidak terburu-buru untuk menetapkan aturannya.

"Selama beberapa tahun ke depan FAA akan menetapkan aturan dan standar untuk integrasi aman pesawat nirawak yang dikemudikan jarak jauh," kata FAA dalam sebuah pernyataan surat elektronik, Senin.

FAA berencana untuk memulai tes pesawat nirawak komersial pada akhir tahun ini dan mengusulkan aturan untuk tahun depan, yang berarti tidak ada peraturan tegas yang akan ditetapkan sebelum 2015.

Namun, seorang senator Demokrat Kolorado Mark Udall, mengangkat kekhawatiran tentang privasi dalam rencana pesawat nirawak komersial ini.

"Orang Colorado akan menerima teknologi ini hanya jika mereka yakin privasi mereka dilindungi dan orang Amerika tidak akan menjadi korban penyalahgunaan privasi oleh operator sistem udara tak berawak," katanya dalam sebuah pernyataan.

Penerjemah:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013