Ramallah (ANTARA News) - Janda mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat berjanji untuk mengajukan keberatan terkait penyelidikan Prancis yang menemukan kematian Arafat disebabkan alasan alamiah, bukan racun seperti dugaan rakyat Palestina.

"Permintaan untuk pendapat ahli lebih lanjut akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan guna menyelidiki hakim di (pinggiran Paris) Nanterre," kata pengacara Prancis Suha Arafat, Pierre - Olivier Sur.

Suha Arafat mengajukan gugatan pembunuhan di Nanterre Juli tahun lalu setelah sebuah film dokumenter televisi Al-Jazeera mengaitkan kematian Arafat pada 2004 di sebuah rumah sakit militer di dekat Paris dengan racun polonium.

"Setelah berkonsultasi dengan banyak ahli hukum dan dengan lembaga Swiss yang meneliti sampel dari sisa-sisa jenazah Arafat, dan setelah membandingkan laporan Prancis dan Swiss, kami memutuskan untuk beralih ke sistem hukum Prancis untuk mengajukan keberatan atas temuan dalam laporan kesehatan Prancis itu," katanya seperti dikutip AFP.

"Akan ada pertemuan antara para ahli Prancis dan Swiss dalam beberapa hari mendatang untuk membahas dan membandingkan laporan," katanya.

Rabu lalu Suha Arafat mengaku "terkejut" dengan temuan Prancis itu. "Saya masih benar-benar yakin syuhada Arafat tidak meninggal dunia secara alami, dan saya akan terus berusaha mencari kebenaran," kata Suha.

"Bagaimana Prancis tidak menemukan apa-apa, sungguh tidak masuk akal," tambahnya, seraya menunjuk kesimpulan yang bertentangan yang diperoleh para ahli Swiss yang mempelajari sampel yang sama.

Sisa-sisa jenazah Arafat digali tahun lalu dan sekitar 60 sampel diambil dan dibagi antara peneliti Swiss dan Rusia serta tim Prancis untuk penyelidikan atas permintaan jandanya.

Tim Prancis percaya unsur radioaktif radon yang tercipta alami, ditemukan dalam tanah saat menjelaskan tingginya kadar polonium dalam sampel, kata Suha Arafat dan Sur.

Profesor Francois Bochud, pimpinan Institut Radiofisika Terapan Lausanne dan salah seorang penulis laporan Swiss menilai temuan Perancis itu cukup menantang. "Agak sulit untuk mengikuti penalaran mereka," katanya .

Penyebab kematian Arafat belum pernah ditentukan dan banyak warga Palestina percaya ia diracun Israel.

(G003/H-AK)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013