Beijing (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Imron Cotan mengatakan "jejak kaki" Indonesia masih harus diperluas di China.

"Tapak kaki budaya China sudah hadir di hampir setiap sudut Nusantara dan telah menjadi subsistem dari sistem budaya Nusantara, namun tapak kaki budaya Indonesia di China masih harus terus diperluas," katanya di Beijing, Sabtu.

Berbicara pada acara kumpul keluarga besar Indonesia jaringan diaspora Indonesia Beijing, Imron mengungkapkan jumlah warga negara Indonesia keturunan Tionghoa mencapai lebih dari 20 juta dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari proses berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Untuk memperluas "tapak kaki" Indonesia di China, Imron meminta warga Indonesia di China untuk melestarikan rasa kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia karena Indonesia saat ini bukan saja negara besar dari segi wilayah dan jumlah penduduk, tetapi juga telah berkembang menjadi negara penting di kawasan baik dalam perspektif sosioekonomi maupun politik.

"Indonesia saat ini telah bangkit menjadi sebuah negara berkembang pencinta damai yang muncul dari puing-puing pertentangan kekuatan dan ideologi pada era 1960-an yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat Indonesia," tutur Imron.

Ia menekankan, "Sejarah kelam itu tidak boleh lagi terulang dan seluruh komponen bangsa, termasuk para anggota diaspora Indonesia di China harus bahu-membahu membangun NKRI yang kita cintai bersama".

Sementara itu Ketua Jaringan Diaspora Indonesia Beijing Yenny Thamrin menyebut budaya China dan Indonesia telah menjadi satu bagian yang sangat sulit dipisahkan.

"Percampuran budaya kedua bangsa diumpamakan seperti kue dodol yang lengket dan tidak dapat dipisah-pisahkan karena emosi dan ambisi pribadi seseorang," ujarnya.

Yenny menambahkan,"Percampuran antara budaya Indonesia dan China dapat dilihat dari berbagai hasil budi daya bangsa Indonesia seperti makanan dan ramuan obat-obat tradisional yang masih banyak dikonsumsi hingga saat ini".

Pewarta: Rini Utami
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013