...kami ingin para guaqiau itu menjadi duta kuliner Indonesia...
Beijing (ANTARA News) - Maskapai Garuda Indonesia memberi kesempatan para guaqiau, yakni warga negara China yang lahir di Indonesia dan sekarang menetap di Negeri Panda, bernostalgia kuliner Nusantara, dengan menggelar kelas memasak.

Kegiatan kuliner tersebut digelar di Beijing World Youth Academy, Minggu, diikuti para guaqiau beserta keluarganya; suami, istri atau anak.

Dipandu salah seorang warga negara Indonesia Fransisca Vera Liana, para guaqiau yang rata-rata telah berusia sekitar 70 tahun, mempraktekkan tiga macam resep yakni gado-gado, ayam goreng lengkuas dan orak-arik buncis.

Semua bumbu dan peralatan memasak disedikan oleh penyelenggara.

"Saya sebenarnya masih sering memasak masakan Indonesia, dan anak saya juga menyukainya," ungkap Wucai Lan, sambil mengolah bumbu gado-gado didampingi dua anaknya.

Wanita asal Malang, Jawa Timur itu sangat meggemari gudeg dan setiap datang ke Indonesia, dia membawa sejumlah bumbu-bumbu Indonesia yang tidak terdapat di China.

Ungkapan senada dilontarkan Huang Hui Ling. "Saya masih bisa membuat kari, dan beberapa lainnya. Tapi rendang, saya masih usaha karena belum bisa," kata wanita kelahiran Jakarta tersebut.

Chan Kang, pria kelahiran Jakarta yang telah 60 tahun berada di China mengatakan, "Saya juga masih suka masakan Indonesia. Bahkan saya suka sayur lodeh, dan bisa bisa memasaknya meski dengan bumbu instan yang dibawa dari Indonesia."

Para guaqiau adalah warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, yang terpaksa meningglkan Indonesia dan menetap di China, menyusul peristiwa 1965.

Sebagian besar mereka meninggalkan Indonesia pada usia sekitar 15 tahun, dan menetap di China, hingga menikah serta memiliki keluarga di China. "Tetapi kami tidak melupakan Indonesia, darah kami masih Indonesia. Kami juga masih kerap menengok sanak saudara yang berada di Indonesia," ujar Wucui Lan.

Manajer Umum Garuda Indonesia Beijing Asa Perkasa mengatakan kegiatan kuliner yang kali pertama digelar di Beijing itu bertujuan mengingatkan kembali para guaqiau tentang kuliner Nusantara, terutama kepada keturunannya yang tentu lahir dan besar di China, tanpa mengenal Indonesia secara utuh.

"Selain itu, kami ingin para guaqiau itu menjadi duta kuliner Indonesia berawal dari keturunannya, keluarganya yang lahir dan besar di China, dan akhirnya berkembang ke komunitas di mana mereka tinggal di China, sehingga jejak kuliner Nusantara semakin lebar di Negeri Panda ini," ujar Asa.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013