Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia menguat pada perdagangan Selasa meski iklim transaksi di sebagian besar bursa Asia sedang memburuk.

Indeks Harga Saham Gabungan BEI ditutup menguat 61,34 poin atau 1,43 persen ke posisi 4.275,68, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 13,95 poin (1,95 persen) ke level 713,77.

Analis Trust Securities Yusuf Nugraha mengatakan bahwa penguatan indeks BEI masih terbatas karena kondisi bursa Asia yang mayoritas berada dalam area negatif.

"Beberapa saham di bursa domestik menguat, namun masih tertahan dikarenakan kondisi bursa Asia belum mendukung sehingga pelaku pasar cenderung menahan transaksinya lebih jauh," kata dia.

Ia menambahkan pelaku pasar saham domestik juga masih "wait and see" menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis (12/12) mendatang.

"Pelaku pasar menanti apakah ada kebijakan dari BI untuk mengubah suku bunga acuan (BI rate)," ucapnya.

Ia memproyeksikan, indeks BEI akan bergerak pada kisaran 4.200--4.300 poin pada Rabu (11/12/13).

Sementara analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja menambahkan di tengah kemungkinan The Fed mengurangi stimulus, IHSG mengalami kenaikan, berbeda dari tren-tren sebelumnya.

"Tampaknya, dengan data-data inflasi di China dan Amerika yang lebih rendah dari estimasi telah mengurangi kekhawatiran masyarakat dunia akan kemungkinan kenaikan suku bunga dalam jangka waktu dekat," kata dia.

Pada hari ini transaksi tercatat mencapai frekuensi 145.590 kali dengan volume mencapai 6,02 miliar lembar saham senilai Rp6,17 triliun.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 66,98 poin (0,28 persen) ke level 23.744,19, indeks Nikkei-225 turun 38,90 poin (0,25 persen) ke level 15.611,31 dan Straits Times melemah 31,92 poin (1,03 persen) ke posisi 3.081,72.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013