... ambil angka tertinggi karena kami yakin pembangunan infrastruktur dengan pembiayaan dari bank tetap diperlukan tahun depan... "
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan kredit yang bersifat moderat konservatif pada 2014 mengingat pada tahun itu dilaksanakan Pemilu 2014. 

"Kami lihat tahun 2014 akan moderat yang mengarah ke konservatif karena ada agenda politik," kata Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, usai menghadiri peresmian Kantor Pusat BNI Syariah, di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, BNI meminta masukan dari pakar ekonomi, pelaku pasar, dan pakar politik dalam penetapan target-target bisnis pada 2014.

"Setelah itu pada 2015, target pertumbuhan kredit baru moderat agresif," kata Suwondo.

Dia menyebutkan jika Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2014 di kisaran 15-17 persen dibanding tahun sebelumnya, maka target pertumbuhan kredit BNI akan mencapai sekitar 17 persen.

"Kami ambil angka tertinggi karena kami yakin pembangunan infrastruktur dengan pembiayaan dari bank tetap diperlukan tahun depan, pembangunan infrastruktur diperlukan untuk kelanjutan pembangunan," katanya.

Sektor yang memerlukan pembiayaan bank itu antara lain listrik, telekomunikasi, konstruksi dan engeenering, food and beverage (makanan dan minuman), perdagangan, minyak dan gas bumi.

Pembiayaan UMKM, dia akui BNI akan kesulitan masuk ke segmen itu karena karakter yang berbeda sehingga sektor tersebut akan ditangani BNI Syariah.

"Kami minta BNI Syariah fokus di UMKM kalau melalui BNI, kita tidak bisa masuk ke segmen itu, mumpung baru beberapa tahun lalu spin off, ini akan memudahkan BNI Syariah masuk ke segmen itu," katanya.

Pembiayaan BNI Syariah ke sektor UMKM per November 2013 tercatat mencapai Rp803,94 miliar dengan jumlah karyawan yang menangani segmen itu sebanyak 1.400 orang.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013