Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia akan menyelidiki keterkaitan satu video kekerasan dengan tewasnya mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya 13 Oktober lalu.

"Beberapa waktu lalu juga beredar adanya tayangan-tayangan kekerasan di samping hasil visum," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Boy menjelaskan hasil penyelidikan sementara belum menunjukkan ada keterkaitan video kekerasan yang diduga diambil ketika Ospek (Orientasi Pengenalan Kampus) karena tidak ada gambar Fikri dalam video itu.

"Hasil penyelidikan belum berkaitan langsung dengan kejadian, tidak menunjukkan adanya Fikri dalam video itu," katanya.

Namun, polisi akan menyelidiki lebih lanjut keterkaitan video tersebut dengan meminta keterangan beberapa saksi, terutama pihak ITN.

"Kita cocokkan penjelasan dari pihak Institut, mungkin akan ada konfirmasi apakah tayangan itu berkaitan dengan kegiatan penerimaan mahasiswa di sana," katanya.

Boy belum bisa menyampaikan penyebab kematian karena masih menunggu analisis tim medis dan ahli forensik.

Fikri Dolasmantya Surya tewas ketika mengikuti kegiatan penerimaan mahasiswa baru ITN Malang Orientasi Kemah Bakti Desa dan dan Temu Akrab di kawasan Pantai Goa China di Desa Sitiarjo Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada 13 Oktober 2013.

Fikri diduga dianiaya karena ketika ditemukan ia dalam keadaan sakit dan mulutnya mengeluarkan busa pada saat melakukan kegiatan tersebut.

Kapolsek Sumbermanjing Wetan AKP Farid Fathoni menelusuri peyebab kematian mahasiswa baru asal Mataram itu karena luka-luka akibat kekerasan yang dilakukan seniornya selama mengikuti masa orientasi bagi mahasiswa baru.

"Orientasi bagi mahasiswa baru itu digelar mulai 9-12 Oktober 2013. Seharusnya orientasi ditutup pada hari Minggu (12/10), namun karena ada kejadian yang menewaskan salah satu mahasiswa baru," katanya.

Ia menjelaskan pada saat kejadian, korban dari perkemahan bersama mahasiswa baru lainnya diajak berjalan kaki menuju daerah konservasi penyu hijau, sekitar satu kilometer dari camp.

Pada saat berjalan kaki, lanjutnya, korban terjatuh, lalu terdengar suara dengkuran. Korban sempat diperiksa tim medis paniti.

Menurut Farid, korban sempat dibawa ke Puskesmas Sitiarjo, namun dirujuk ke Rumah Sakit Bokor Turen, kemudian dibawa ke Puskesmas lagi. Setelah itu, panitia baru melapor ke Polsek.

Setelah ada laporan, polisi langsung membawa korban ke RSSA Malang, namun keluarga korban menolak otopsi terhadap korban.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013