(Penurunan emisi) 33 provinsi harus dapat dihitung, ini pekerjaan melelahkan, tapi kontribusi daerah harus bisa dihitung,"
Jakarta (ANTARA News) - Pencapaian penurunan emisi Gas Rumah Kaca sesuai Rencana Aksi Daerah (RAD--GRK) belum terukur karena laporan rekapitulasi capaian penurunan emisi dari 33 provinsi belum lancar.

"(Penurunan emisi) 33 provinsi harus dapat dihitung, ini pekerjaan melelahkan, tapi kontribusi daerah harus bisa dihitung," kata Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Wahyunungsih Darajati, dalam seminar nasional Strategi Indonesia dalam Mengatasi Dampak Sosial Perubahan Iklim di LIPI, Jakarta, Kamis.

Sesuai dengan Rencana Aksi Nasional untuk penurunan Gas Rumah Kaca (RAN--GRK) yang tertuang dalam Perpres Nomor 61 Tahun 2011, menurut dia, Indonesia menggunakan dua pendekatan ganda yakni secara sektoral dan regional untuk mengalokasikan upaya-upaya mitigasi.

Ia mengatakan secara sektoral upaya mitigasi fokus dilakukan di sektor pertanian, kehutanan dan lahan gambut, energi dan transportasi, industri, limbah, dan kegiatan pendukung lainnya. Sedangkan secara regional memastikan RAD--GRK yang telah disusun melalui Peraturan Gubernur berjalan di 33 provinsi.

"Mempersiapkan sumber daya manusia di daerah agar paham dan mampu menjalankan RAD--GRK sangat penting. Pelatihan, pemberian panduan, TOT sudah dilakukan dengan harapan mereka dapat membuat rencana aksi sesuai dengan kondisi dan karakter daerah masing-masing," ujar dia.

Guna mengetahui kemajuan dan kendala dalam pelaksanaan RAN--GRK dan RAD--GRK maka Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP) harus dilakukan, kata Wahyuningsih.

"Daerah masalahnya masih bolong-bolong dalam membuat laporan. Kegiatannya sih ada realisasi anggarannya pun ada, tapi laporan rekapitulasi capaian penurunan emisinya tidak tahu," ujar dia.

Arah kebijakan pembangunan nasional selain memastikan pertumbuhan ekonomi sampai dengan tujuh persen juga upaya penurunan emisi GRK 26--41 persen pada 2020. "Komitmen pernurunan emisi 26 persen dengan dana sendiri, 41 persen target dengan bantuan pihak lain," katanya.(*)

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013