Lombok (ANTARA News) - Badan Informasi Geospasial (BIG) yang dulunya dikenal sebagai Bakosurtanal telah membangun sebuah data center raksasa geospasial berkapasitas 300 terabyte dan akan ditingkatkan menjadi 1000 TB pada Februari tahun depan.

Data center yang berisi pemetaan detail--mampu deteksi obyek berukuran 40x40cm--di permukaan bumi wilayah Indonesia itu dibangun dengan dukungan perusahaan solusi teknologi informasi dan komunikasi Jepang, Fujitsu, melalui proyek National Geo Spasial Data Infrastructure (NSDI).

Data spasial lengkap tersebut dapat diakses gratis melalui Ina-Geoportal (Indonesia-Geospatial Portal) yang beralamat pada http://tanahair.indonesia.go.id), kata Kepala PPIG BIG Dodi Sukmayadi disela Fujitsu Media Gathering 2013 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, belum lama ini.

Dalam proyek itu Fujitsu menyediakan sebanyak 10 Fujitsu PRIMERGY Blade Chassis yang ditempatkan di 10 pusat-pusat lembaga pemerintahan yang berperan sebagai titik-titik simpul yang menghubungkan seluruh jaringan ke data center.

Sistem terbaru dari Fujitsu dalam NSDI mampu meningkatkan komunikasi data, baik dari sisi kecepatan maupun volume data, serta mampu meminimalisasi munculnya redundansi data di antara titik-titik simpul di dalam jaringan tersebut.

Pembangunan NSDI BIG, menurut Dodi, didanai pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Dodi mengharapkan dengan Ina-Geoportal itu pihaknya dapat memberikan layanan informasi geospasial yang bagi masyarakat, lembaga penelitian, lembaga pendidikan, maupun untuk kepentingan bisnis.

BIG sedang mengkaji mengenai kemungkinan dibentukan kemitraan bisnis untuk memberikan layanan tersebut bagi kepentingan usaha dan industri. Pendapatan dari layanan itu nantinya diharapkan bisa menjadi sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Dodi mengatakan untuk mewujudkan kemitraan bisnis penyediaan informasi geospasial diperlukan peraturan pemerintah yang mengaturnya, disamping badan bisnis yang bersedia menjadi mitranya.

Sementara untuk membantu mengatasi hambatan yang muncul seperti dalam hal lalu lintas dan redundansi data antarlembaga pemerintah yang terlibat dalam sistem, Fujitsu telah menyediakan solusi end-to-end kepada BIG yang meliputi server, fasilitas data center, middleware, software GIS, serta menyelenggarakan pelatihan.

“Solusi tersebut menjadi jaminan kesuksesan bagi proyek NSDI serta mampu membentuk sebuah basis yang kuat bagi NSIS supaya dapat beroperasi secara efisien di masa depan,” kata Achmad S Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013