Manila (ANTARA Newsa) - Kematian seorang atlet tinju berusia 16 tahun akibat koma menyusul sebuah pertarungan tinju, membuat publik Filipina menuntut cabang olahraga ini dilarang di sekolah-sekolah Filipina.

Jonas Garcia, atlet yang masih duduk di bangku SMA, menderita luka dalam setelah satu pertandingan tinju tingkat regional dan akhirnya meninggal dunia kemarin Minggu.

Tinju sangat populer di Filipina dan banyak menghasilkan juara dunia, termasuk Manny Pacquiao.

Kematian sang petinju memicu seruan publik bagi penghentian tinju dari kompetisi olahraga sekolah nasional, kata Tonisito Umali, Asisten Menteri Pendidikan Filipina.

"Permohonan telah dibuat untuk penghentian tinju. Kawasan-kawasan lain juga mengatakan tidak ingin melanjutkan tinju," kata dia kepada AFP.

Sementara Pacquiao, yang diantarkan tinju ke status orang kaya dan pemilu legislatif, mengungkapkan simpatinya kepada Garcia, namun dia mengatakan program tinju untuk tunas muda mesti terus dilanjutkan.

"Jawabannya bukanlah dengan menghapus tinju.  Ini adalah cabang di mana kita mendapatkan penempur-penempur Olimpiade. Kami hanya harus mengambil tndakan pencegahan yang tepat," kata dia kepada stasiun televis ABS-CBN.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013