Saya berterima kasih atas pengorbanan dan perjuangan para buruh migran Indonesia di berbagai negara,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan pengorbanan TKI tak terhingga dalam meningkatkan taraf hidup keluarga dan membangun perekonomian daerah serta bangsa pada umumnya.

"Saya berterima kasih atas pengorbanan dan perjuangan para buruh migran Indonesia di berbagai negara," katanya di Jakarta, Rabu, dalam memperingati Hari Buruh Migran Internasional.

Momentum Hari Buruh Migran Internasional yang diperingati tiap 18 Desember perlu dijadikan semangat untuk memperkuat perlindungan terhadap para TKI.

"Negara harus terus memastikan bahwa perlindungan kepada mereka bersifat paripurna, dengan melakukan aspek-aspek perlindungan sebelum masa keberangkatan, saat bekerja di negara tujuan, ataupun setelah menjadi TKI purna," kata Jumhur.

Ia menyebutkan saat ini terdapat lebih 6 juta TKI dan tersebar pada sekitar 160 negara.

Mereka berasal dari hampir seluruh kabupaten/kota di 34 provinsi di Tanah Air.

Selain menjadi penata laksana rumah tangga (PLRT) pada pengguna perseorangan, sebagian besar TKI merupakan pekerja formal dengan pengguna perusahaan/lembaga berbadan hukum di bidang jasa keuangan, keramahtamahan (hospitality), manufaktur, pertanian/perkebunan, konstruksi, perikanan, pertambangan, keperawatan, penelitian, IT (information technology), dan sebagainya.

"Pengorbanan mereka untuk bangsa dan negara jelas tak terhingga, karena telah menyumbangkan di atas Rp120 triliun per tahun sebagai devisa kedua terbesar setelah sektor minyak dan gas bumi," kata Jumhur.

Ia berharap keberadaan tenaga kerja asing di Indonesia wajib mendapat perlindungan maksimal demi menjunjung kesetaraan dan penghormatan atas peran besar yang diberikan oleh para buruh migran dunia di berbagai negara.

Jumhur mengajak komponen bangsa untuk bekerja keras demi mengurangi keinginan orang bekerja ke luar negeri akibat himpitan ekonomi atau kemiskinan.

Oleh karena itu, katanya, pembangunan di daerah dan dalam skala nasional harus lebih digiatkan sehingga dapat mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.(*)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013