Naypyitaw, Myanmar (ANTARA News) - Suasana penuh emosi meliputi penonton Indonesia di Stadion Tertutup Wunna Theikdi Naypyitaw, Myanmar, ketika atlet Indonesia gagal meraih medali emas cabang sepak takraw nomor tim ganda putra SEA Games 2013.

Setelah sempat imbang 1-1, pasangan Nofrizal-Yudi Purnomo yang tampil pada partai terakhir, gagal merebut emas pertama bagi kontingen takraw Indonesia.

Mereka menyerah pada pasangan atlet tuan rumah A.P. Tun-W.L. Aung dengan skor 21-10, 15-21, 14-21.

Smes keras A.P. Tun yang menukik menghunjam lapangan gagal dikembalikan oleh Nofrizal dan Yudi Purnomo pada akhir dari perjuangan tim Indonesia.

Adalah Nofrizal yang tampak paling terpukul dengan kekalahan tersebut. Atlet asal Sumatera Barat itu terduduk dengan wajah tertunduk di tengah lapangan sambil menitikkan air mata.

Untuk beberapa saat, Nofrizal yang pada SEA Games 2011 menjadi penyumbang medali emas, seperti tidak mampu bangkit untuk berdiri sebelum dibantu oleh beberapa ofisial yang mencoba menghiburnya.

Tidak sedikit di antara para pemain, baik putra maupun putri dan para ofisial yang ikut meneteskan air mata menyaksikan peristiwa tersebut.

Sementara para pemain dan ofisial tim tuan rumah Myanmar tampak meneteskan air mata gembira karena mampu mempersembahkan medali emas melalui perjuangan berat.

Sekitar 10.000 penonton yang memadati stadion dan sebelumnya hiruk pikuk memberikan dukungan kepada pemain tuan rumah pun tampak terdiam saat menyaksikan adegan Nofrizal/Yudi Purnomo dan A.P. Tun/W.L.Aung saling berpelukan dengan sama-sama meneteskan air mata.

Para penonton pun jadi bersimpati kepada para pemain Indonesia ketika para pemain yang sebelumnya sempat beradu argumentasi karena sama-sama merasa dirugikan wasit memperlihatkan sportivitas dan persahabatan.

"Saya benar-benar merasa terpukul karena tidak bisa mengatasi keadaan ketika berada dalam posisi kritis," kata Nofrizal yang ditemui beberapa saat usai pertandingan, setelah ia tampak tenang dan bisa menguasai emosi.

Nofrizal memang tampak gugup dan melakukan dua kali kesalahan secara beruntun ketika dua servisnya menyangkut di net.

Akibatnya pasangan atlet Myanmar pun melaju dengan keunggulan 16-11. Kondisi tersebut membuat mereka semakin percaya diri melanjutkan pertandingan dan akhirnya menang.

Kontingen sepak takraw Indonesia masih berpeluang meraih medali emas dan mempertahankan medali emas di nomor beregu putra yang diraih pada SEA Games 2011 di Palembang.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013