Banda Aceh (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Banda Aceh dan Aceh Besar larut dalam doa dan zikir mengenang sembilan tahun musibah gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan wilayah itu, 26 Desember 2004.

Zikir dan doa bersama mengenang sembilan tahun musibah tsunami itu dipusatkan di Taman Suthanah Shafiyatuddin Kota Banda Aceh, Kamis.

Kegiatan sembilan tahun tsunami itu juga dihadiri Menpan Azwar Abubakar, Wagub Aceh Muzakir Manaf, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo, para guru sekolah Jepang dan pelajar serta pegawai negeri sipil.

Zikir bersama dipimpin Ary Ginanjar Agustian, pendiri lembaga ESQ 165. Rangkaian mengenang bencana 26 Desember 2004 itu sebelumnya dilakukan ziarah ke kuburan massal korban tsunami di Kecamatan Ulee Lheue Kota Banda Aceh.

26 Desember 2004, bencana gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter yang disertai tsunami menguncang Aceh yang berdampak lebih 200 ribu warga pesisir wilayah itu meninggal dunia.

Sementara itu, renungan sembilan tahun tsunami Aceh juga berlangsung di halaman Balai Kota yang juga dihadiri tidak kurang dari seribu warga Kota Banda Aceh. Renungan sembilan tahun tsunami pada Rabu (25/12) malam itu juga dihadiri Ary Ginanjar.

Renungan sembilan tahun tsunami juga digelar doa dan zikir di sekolah-sekolah di kota Banda Aceh yang dilakukan para siswa dan dewan guru.

Pemerintah menetapkan setiap 26 Desember sebagai hari berkabung nasional dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diberlakukan di Aceh.

Renungan sembilan tahun tsunami juga diperingati di atas kapal PLTD Apung, gampong Punge Blangcut Kota Banda Aceh. Masyarakat juga menggelar doa dan zikir bersama di komplek kapal apung.

Pewarta: Azhari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013