Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq berpendapat bahwa diplomasi Indonesia sebaiknya bergeser dari politik ke ekonomi.

"Hubungan luar negeri Indonesia masih bertumpu pada diplomasi politik. Padahal dengan peningkatan size ekonomi dan ditopang dengan komposisi demografi serta ledakan demokrasi, Indonesia bisa dan harus lebih progresif dan ekspansif dalam diplomasi ekonomi," kata Mahfudz di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, istilah "polugri" masih jadi mindset sehingga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri masih sebagai "entitas dan instrumen politik".

"Memasuki 2014 dan seterusnya, sudah saatnya Indonesia mendayagunakan modalitas size ekonomi, struktur demograsi, dan tatanan demokrasinya sebagai modalitas untuk mengembangkan diplomasi ekonomi secara progresif dan ekspansif," ujar politisi PKS itu.

Untuk mengubah mindset tersebut, membutuhkan kebijakan terpadu dan restrukturisasi kelembagaan. Misalnya, penggabungan Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan Internasional.

"Jika tidak maka Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi aktor-aktor kawasan dan dunia. Penempatan dubes-dubes juga mulai dirancang yang sesuai dengan misi diplomasi ekonomi," kata dia.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013