Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun sistem Teknologi Informasi (TI) untuk kepentingan penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP.

"Kita mau layanan PTSP di Jakarta bisa seperti layanan dalam dunia perbankan. Makanya, kita harus mulai dari pembangunan sistem TI. Ini yang harus kita lakukan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, membangun sistem TI yang besar bukan masalah besar karena Jakarta memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

"Banyak orang cerdas kok di sini (Jakarta), dan banyak juga yang mengerti TI. Jadi, tidak masalah kalau kita mau bangun sistem TI yang besar. Kita sudah punya SDM-nya. Tinggal dijalankan saja," ujar Ahok.

Meskipun menyerupai layanan Perbankan, dia menuturkan sistem PTSP di Jakarta tidak harus terlalu rumit sampai menyediakan mesin-mesin khusus, seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM) misalnya.

"PTSP kita memang harus seperti layanan bank. Tetapi, tidak sampai harus menyediakan kredit-kredit kecil atau gerai-gerai ATM. Kalau bank terlalu rumit sistemnya. Nah, untuk PTSP, sistem itu kita permudah saja," tuturnya.

Dia pun mengaku telah melakukan pembahasan seputar teknis penerapan PTSP dengan beberapa pihak. Ke depannya, diharapkan sistem PTSP tersebut dapat meningkatkan iklim investasi di Jakarta.

"Kalau dari segi teknis sebetulnya tidak ada masalah, yang sudah online, ya bisa jalan duluan. Kalau ada yang masih butuh server, ya kita tinggal beli saja, bisa lihat di katalog elektronik (e-katalog)," ungkapnya.

Ia menyatakan, melalui penerapan sistem PTSP, maka proses perizinan serta non-perizinan, mulai dari tahap permohonan hingga penerbitan dokumen dapat dilakukan dalam satu tempat saja.

(R027/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014