Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie membantah telah menerima uang dari pembangunan gedung baru DPR RI sebagaimana dituduhkan oleh mantan Kepala  Divisi I PT Adhi Karya, Teuku Bagus Muhammad Noor, dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kemarin.

"Saya siap bersumpah dengan kain kafan, sumpah dikubur dalam tanah sama-sama. Tidak ada Rp1 pun, 1 sen pun, apalagi sampai miliaran rupiah. Saya akan ganti 1000 kali. Saya gadaikan nyawa saya kalau untuk itu. Marzuki Alie masih seperti dulu," kata Marzuki di Gedung DPR RI di Jakarta, Rabu.

Marzuki menegaskan, pemanggilan Teuku Bagus ke ruangannya memang benar adanya.  

"Saya panggil itu untuk memastikan karena saya dapat informasi bahwa ada permainan. Saya ingin meyakinkan. Saya resmi memanggil ke ruangan ini, gak rapat gelap kok karena ini menyangkut  pengawasan," katanya.

Dalam kesempatan itu, kata Marzuki, dirinya tak hanya memanggil Teuku Bagus, tapi juga memanggil semua BUMN.

"Saya panggil semua BUMN karya. Saya bilang, kalian ini BUMN. BUMN itu aset negara, gedung DPR ini menggunakan uang negara. Kalau mau kerja itu dengan baik, jangan mark up, yang penting negara yang  diuntungkan. Situasinya saya baca bahwa sudah diatur. Saya hubungi juga Menteri BUMN (waktu itu Mustafa Abu Bakar), saya jelaskan bahwa ada bagi-bagi uang dalam proyek pembangunan  gedung.

Teuku Bagus Muhammad Noor membeberkan pertemuan dirinya dengan Ketua DPR Marzuki Alie terkait proyek pembangunan gedung baru DPR.

Menurut Teuku Bagus, pertemuan yang dilakukan sebelum ditentukannya pemenang tender proyek yang diperkirakan membutuhkan anggaran mencapai Rp1,1 triliun tersebut atas inisiatif Marzuki.

"Iya saya pernah bertemu, waktu itu saya yang dipanggil Marzuki Alie. Nah, yang punya kepentingan itu siapa kalau saya yang dipanggil ke DPR? Ya dia (Marzuki Alie)," kata Teuku Bagus Muhammad Noor di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014