Jakarta (ANTARA News) - Pengeboran sedalam 2,4 km dari dasar samudra akan dilakukan demi mengungkap proses terbentuknya benua.

Sebuah kapal penelitian samudera yang berlayar pada Maret, akan menuju rantai gunung berapi bawah laut yang diketahui sebagai busur Izu-Bonin yang membentang 2.500 kilometer dari Gunung Fuji di Jepang hingga ke Guam, seperti dilansir LiveScience.

Tujuannya ialah mengebor sekitar 2,4 kilometer di bawah dasar laut, untuk mengetahui kejadian sekitar 40 juta tahun lalu.

Dengan mengetahui hal tersebut, para ilmuwan berharap dapat memahami proses terbentuknya benua yang ada di bawah gunung berapi.

Bentukan misterius
Menurut ahli geologi dari Universitas California yang melakukan ekspedisi ini, James Gill, sekalipun benua tampak bukan hal yang aneh, tapi Bumi adalah  "satu-satunya planet yang diketahui memiliki benua."

Ahli geologi lainnya dari Universitas California, Cathy Busby, mengatakan, benua terdiri dari lapisan kulit yang lebih tebal namun ringan.

Di bawahnya, lapisan yang berada di samudra, lebih padat namun lebih tipis.

Lapisan kulit samudra terdiri atas elemen-elemen berat seperti besi dan magnesium yang ditemukan pada lapisan solid di bawah kerak dan disebut sebagai mantel Bumi.

Air lalu mengisi palung yang tercipta dari kerak itu dan membentuk samudera.

"Benua itu mirip es batu dalam air," kata Busby.

Meskipun para ilmuwan memahami tempat  benua terbentuk yakni di lempeng tektonik yang bersubduksi (saat dua bagian kerak bumi bertabrakan),  cara benua terbentuk belum seluruhnya dapat dijelaskan.

Perjalanan panjang
Kapal penjelajah JOIDES Resolution akan berlayar dari Keelung City, Taiwan, lalu mengarah ke busur Izu-Bonin, bagian dari cincin api Pasifik atau sabuk sirkum Pasifik, tempat dua lempeng tektonik bertemu.

Selama dua bulan ke depan, sebuah bor raksasa akan memotong bagian melingkar sedimen secara bertahap hingga kedalaman dua kilometer dari dasar samudra dan mengambil  silinder sedimen dari kedalaman 2,2 kilometer di bawah dasar laut.

Sekitar 30 peneliti akan menghabiskan 12 jam sehari selama tujuh hari untuk menganalisa sedimen, fosil dan unsur kimia inti yang mereka angkat.

Gill mengatakan, proses pembentukan benua ini dimulai sekitar 52 juta tahun lalu. 

Seiring waktu, semakin banyak kerak terbentuk.

"Benua ini bawang yang sedang tumbuh -  lapisan lebih luar berarti lebih  besar dan lebih muda," kata Gill.


Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014