Juga akan ada lagu khusus 40 tahun yang akan dibawakan malam itu,"
Jakarta (ANTARA News) - Memperingati 40 tahun Erros Djarot di dunua seni, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bekerja sama dengan Digital Era Komunika menggelar sebuah pagelaran bertajuk "40 Tahun Erros Djarot Berkarya".

Pagelaran itu melibatkan Jay Subiakto sebagai art director, Erwin Gutawa (orkestrator dan penata musik), dan Mira Lesmana sebagai penulis naskah. Acara itu nantinya merupakan kisah Erros Djarot yang berkecimpung di berbagai bidang seperti musik, film, dan juga politik, dalam balutan lagu-lagu karya sang seniman.

Erwin akan memimpin orkestra membawakan lagu-lagu ciptaan Erros Djarot. Musisi dari berbagai genre musik akan berada dalam pertunjukan yang melibatkan sekitar 120 orang itu, mulai dari Iwan Fals hingga band independen The SIGIT.

"Juga akan ada lagu khusus 40 tahun yang akan dibawakan malam itu," kata Erwin saat menggelar jumpa pers di daerah Senayan, Jumat sore.

Dalam pertunjukan itu, ketiga orang itu ingin menampilkan sosok Erros Djarot sebagai manusia yang selalu berkarya. Sementara itu, sang seniman justru tidak terlibat dalam pembuatan konsep acara. Ia sepenuhnya menyerahkannya kepada ketiga rekannya itu.

"Saya serahkan kepada mereka bagaimana mereka melihat saya," katanya.

Ia malah merasa bingung dirinya mendapat penghormatan atas karya-karyanha. Ketika membuat suatu karya, ia tidak pernah berpikir karyanya akan menjadi terkenal atau bahkan untuk mencari uang.

Kepada para konseptor, ia hanya berpesan berhubung konser itu diselenggarakan bertepatan dengan hari kasih sayang tanggal 14 Februari nanti, ia ingin setiap orang yang menonton pertunjukan tersebut mendapatkan cinta.

Ia pun menjanjikan pertunjukan itu nantinya tidak ada unsur politik.

"Pokoknya menteri-menteri nggak ada di atas panggung. Kalau pemilu ya pemilu. Ini khusus untuk musik," katanya.

"40 Tahun Erros Djarot Berkarya" diselenggarakan di Plenary Hall JCC pada 14 Februari. Tiket pertunjukan ini dibagi dalam beberapa kelas, mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 3.500.000," pungkasnya.(*)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014