Kantor DPRD Propinsi Sulut, Kantor DPRD Kota Manado dan Kantor Walikota Manado terendam air,"
Jakarta (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Manado, Sulawesi Utara, selama dua hari terakahir menyebabkan banjir terjadi di wilayah tersebut, bahkan kantor pemerintah daerah setempat lumpuh, akibat terendam banjir hingga mencapai tiga meter.

"Kantor DPRD Propinsi Sulut, Kantor DPRD Kota Manado dan Kantor Walikota Manado terendam air," kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulut, Jackson Kumaat, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Jackson, akibat banjir yang melanda kota Manado dilaporkan menyebabkan seorang meninggal dunia. Kini upaya evakuasi dan tindakan terus dilakukan untuk menyelamatkan korban maupun dokumen.

Korban meninggal yang ditemukan adalah Kepala Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon, dr Olwin Oroh. Sementara istri dr Fandy dan 2 anaknya terseret banjir dan longsor. Diperkirakan jumlah korban meninggal masih akan bertambah karena upaya evakuasi korban yang dinyatakan hilang masih terus dilakukan, akibat banjir dan longsor.

"Mereka adalah 1 keluarga, kini istri dan 2 anak masih dievakuasi, diperkirakan korban akan bertambah karena longsor," ujaranya.

Bahkan menurut Jackson, KNPI bekerjasama dengan Pemkot dan SAR terus mencari korban banjir dan mengamankan dan menyelamatkan aset.

"Saat ini kami lakukan langkah-langkah tindakan penyelamatan," tambah Staf Khusus Gubernur Sulut tersebut.

Sebelumnya, hujan yang mengguyur wilayah Manado, Sulut selama dua hari ini menyebabkan wilayah tersebut terendam air akibat banjir dan menyebabkan longsor. Belum ditaksir berapa kerugian materi akibat bencana itu. Namun ratusan mobil, motor yang diparkir di halaman kantor DPRD tenggelam. Tingginya banjir yang menggenangi terlihat hanya kap mobil yang terlihat.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014