Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS John Kerry memperingkatkan rezim Suriah untuk tak mengalihkan tema perundingan damai pekan depan di Swiss dari tujuan awal membentuk pemerintahan baru di sana.

Seraya menuduh Presiden Suriah Bashar al-Assad mendanai dan bahkan menyerahkan sejumlah wilayah kepada kaum ekstremis demi membiakkan ketakutan terhadap kelompok militan, Kerry berkata "tidak seorang pun akan tertipu."

"Mereka boleh menggertak, mereka boleh protes, mereka boleh membuang distorsi-distorsi, tapi intinya kami akan ke Jenewa untuk mengimplementasikan Jenewa I, dan jika Assad tak melakukannya maka dia akan mengundang respons lebih besar," kata Kerry.

Kerry dan rekannya dari Rusia Sergei Lavrov telah memimpin upaya mendudukkan pihak oposisi Suriah yang terbelah dan rezim Assad dalam meja perundingan untuk pertama kalinya sejak konflik itu meletus Maret 2011.

Lebih dari 35 negara akan turut sertan pada perundingan di dua kota Swiss yaitu Montreux dan Jenewa, mulai Rabu pekan depan, untuk membicarakan pembentukan pemerintahan transisi di Suriah, sesuai kesepakatan 2012.

"Saya yakin, begitu kita memulai di Jenewa dan memulai proses ini, akan jelas bahwa tidak ada solusi politik apa pun jika Assad tak merundingkan transisi dan jika dia mengira dia akan menjadi bagian dari masa depan itu. Itu tak akan terjadi," kata Kerry.

Komunitas internasional sudah kehabisan opsi untuk meningkatkan tekanan kepada Assad, kata Kerry saat bertemua Menteri Luar Negeri Meksiko Jose Antonio Meade adam Menlu Kanada John Baird.

"Saya bukan orang yang secara khusus, Anda tahu kan, terkejut dia mencoba mengalihkan dari ini. Dia sudah melakukan itu selama berbulan-bulan, mencoba dirinya terlihat sebagai pelindung Suriah dari kaum ekstremis," kata Kerry kepada Assad.

Kerry mengecam komentar rezim Suriah bahwa pembicaraan damai Jenewa II akan membicarakan cara memerangi kelompok teroris di negara itu yang disebutnya revisionis.

Dia menuduh pemimpin Suriah mendanai sejumlah ekstremis, bahkan memberikan beberapa wilayah agar mereka terlihat memiliki banyak masalah sehingga Assad memiliki alasan untuk disebut pelindung Suriah dari kaum ekstremis.

"Tak ada pihak yang akan tertipu. Kami tak akan tertipu oleh proses ini," kata Kerry seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014