Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan atau korporasi diingatkan untuk mengantisipasi modus-modus baru pembobolan data via Internet, seperti memanfaatkan lemahnya keamanan akun individu karyawan untuk menemukan data-data rahasia perusahaan.

"Jalan masuk attack (serangan) data mobile bukan hanya kepada situs perusahaan tapi individu. Saat orang itu beraktivitas, misalnya ketika dia masuk tempat santai, dia bisa terkena serangan, dan secara tidak sengaja dia membawa serangan itu ke ke kantor," kata konsultan pra penjualan Trend Micro, Fransiskus Indromojo, mengenai ancaman serangan data Internet 2014 di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, lemahnya penjagaan keamanan Internet pada akun karyawan dikhawatirkan menjadi "jembatan akses" bagi para pembobol data untuk meraup keuntungan finansial yang berlimpah dari perusahaan itu.
      
Menurut Fransiskus, jika pada tahun-tahun sebelumnya, pembobol data banyak bertujuan sekedar mencari eksistensi, kini para "bad guys" itu juga mengincar keuntungan finansial.
   
"Maka itu, 'mindset'-nya harus diubah. Kita harus berpikir bahwa semuanya tidak aman baik perusahaan maupun individu, untuk meningkatkan penjagaan. Perusahaan juga harus meningkatkan kualitas program keamanannya," ujar dia.
   
Selain itu, sumber daya keamanan daya internet baik teknologi maupun tenaga ahli di Indonesia harus ditingkatkan baik dari kualitas maupun kuantitas, kata dia.
     
Dhany Sulistyo, Direktur  Penjualan Trend Micro, perusahaan perangkat lunak keamanan data di Internet, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang cukup rawan dengan kejahatan dunia maya, termasuk pembobolan data.
     
Namun, kata Dhany, masyarakat Indonesia pada umumnya sudah menyadari betapa pentingnya keamanan data Internet pada dewasa ini.
   
Yang menjadi salah satu poin pembenahan, kata dia, adalah proses evaluasi sistem keamanan data Internet baik yang digunakan individu maupun korporasi.
   
"Perusahaan di Indonesia sudah 'aware' (sadar) dengan keamanan. Sudah mulai dipisahkan mana divisi IT dan kemanan di perusahaan-perusahaan. Namun juga perlu diperhatikan mengenai evaluasi program keamanan mereka dan sumber daya," ujar dia.
   
Trend Micro akan meluncurkan seri video "2020:The Series" tentang kejahatan dunia maya, dan juga gambaran mengenai dampak teknologi terhadap kehidupan bermasyarakat di masa depan.

Seri video ini juga merupakan hasil kerja sama dengan Aliansi Internasional untuk Perlindungan Keamanan Dunia Maya  (ICSPA).

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014