Yang punya rata-rata orang luar sini (Barelang). Rata-rata mereka buka perkebunan sayur untuk memenuhi kebutuhan di Batam."
Batam (ANTARA News) - Pembakaran hutan di Pulau Galang yang merupakan bagian dari kawasan Batam-Rempang-Galang (Barelang), terus terjadi meski status daerah tersebut masih hutan buru dan belum diserahkan pengelolaannya ke daerah.

"Setiap tahun seperti ini. Kami tidak tahu mesti lapor sama siapa. Katanya kawasan sini masih hutan, tapi semua sudah gundul," kata warga sekitar Camp Vietnam, Pulau Galang yang berdekatan dengan kawasan pembakaran hutan, Yusuf, Senin.

Pembakaran tersebut terjadi mulai dari Pulau Setokok, Pulau Rempang, Pulau Galang, hingga Pulau Galang Baru yang berada pada dua sisi jalan Lintas Barelang, Kota Batam.

Hutan bakau yang sebelumnya masih terlihat pada dua sisi jalan, juga sudah habis ditebangi. Beberapa ruas jalan sempat putus karena tidak mampu lagi menahan derasnya air hujan, sementara bakaunya sudah rusak.

"Yang punya rata-rata orang luar sini (Barelang). Rata-rata mereka buka perkebunan sayur untuk memenuhi kebutuhan di Batam," kata dia.

Ia mengatakan, hingga awal tahun 2000, udara di kawasan Barelang masih cukup sejuk karena hutannya masih relatif terjaga. Namun sejak banyak pembukaan lahan, saat siang hari terasa panas menyengat.

"Hutannya tingal sebagian saja. Yang dekat dengan jalan raya semua sudah habis. Yang dalam-dalam pun sudah mulai gundul. Sudah menjadi perkebunan, termasuk buah naga," kata dia.

Warga Batam, Yani yang beberapa kali melintasi jalan Barelang untuk mengunjungi bekas tempat pengungsian Vietnam (Camp Vietnam) mengeluhkan cuaca panas saat berkendara menggunakan motor.

"Saya sudah beberapa kali melintasi jalan Barelang. Yang sangat kami rasakan adalah panas. Padahal ini jalan menuju kawasan wisata," kata dia.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho sebelumnya mengatakan pemerintah pusat belum menyerahkan pengelolaan kawasan tersebut ke daerah.

"Saat ini BP Batam belum berwenang melakukan pengawasan dan pengalokasian lahan di sana karena pemerintah pusat belum menyerahkan ke daerah dan mengubah status lahannya. Kami bersama hanya mengawasinya saja," kata dia.

Ia mengatakan, pengawasan dilakukan karena BP Batam yang membangun sejumlah fasilitas seperti jembatan, jalan trans Barelang dan kawasan wisata Camp Vietnam.

BP Batam sebelumnya menyatakan, sebagian besar kawasan tersebut nantinya akan menjadi kawasan wisata. (LNO/E010)

Pewarta: Larno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014