Surabaya (ANTARA News) - Latifah tidak menyangka kalau adik iparnya, M, terlibat dalam kegiatan terorisme dan ditangkap aparat Densus 88 di Kedungcowek, Surabaya, Jawa Timur, Senin malam.

Setelah penangkapan M bersama rekannya R, tim Densus 88 kemudian menggeledah rumah Latifah di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kenjeran, Surabaya, di mana M juga tinggal serumah dengannya.

"Saya kaget, saya tidak menyangka kalau adik ipar saya itu terlibat (terorisme), tapi semuanya masih belum terbukti, karena itu kami pasrah kepolisian saja," kata Latifah, kakak ipar terduga teroris M, di lokasi penggerebekan, Selasa dini hari.

Ibu seorang anak itu menceritakan bahwa M semula tinggal bersama ayahandanya, namun karena sang ayah sakit-sakitan dan kemudian dirawat keluarga lainnya, M kemudian tinggal bersamanya.

Di rumah itu Latifah tinggal bersama suami, anak, dan M.

"Saya benar-benar tidak tahu kalau ada bom di dalam rumah, karena M memang anak pendiam yang jarang berkomunikasi dengan tetangga. Saya sendiri jarang bertemu karena saya berangkat kerja pukul 05.00-06.00 WIB dan M tidak ada di rumah kalau saya datang," katanya.

Ia hanya mengetahui M terkadang keluar dengan memakai kopiah seperti orang mau mengaji. "Saya nggak menduga macam-macam karena dia memang sempat mondok, tapi saya nggak tahu pondoknya apa dan dimana," katanya.

Selain itu, M juga pernah berjualan telur puyuh dan roti lapis yang dititipkan ke beberapa warung. "Saya juga tidak tahu, apakah kegiatan itu masih jalan atau bagaimana," katanya.

Tim Densus 88 dan Polda Jatim mengintai dua terduga teroris, M dan R, sejak Minggu (19/1) malam dan akhirnya menangkap keduanya di sekitaran SPBU Kedungcowek, Surabaya, Senin (20/1) pukul 19.00 WIB.

Dalam penggeledahan di rumah tempat M tinggal tim Densus 88 menumukan sejumlah rangkaian bom berupa switching dan tabung.

Tabung itu memiliki panjang sekitar 30 cm, berdiameter 5 cm, berisi paku, dan rangkaian itu menggunakan timer. Petugas Densus 88 juga menemukan buku-buku dan bendera warna hitam.

Hingga informasi ini dilaporkan, ratusan warga masih mengerumuni lokasi kejadian, tapi petugas Polda Jatim sudah melakukan sterilisasi lokasi dengan didukung Polrestabes Surabaya dan Polsek Kenjeran.

Namun, petugas sudah membawa rangkaian bahan peledak dan sejumlah barang bukti dengan dua mobil APV dari lokasi kejadian pada pukul 22.45 WIB.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014